Revitalisasi Jalan Kampung Sleko yang terletak di pinggir Kali Semarang ini melengkapi situs budaya di Kampung Sleko yang telah selesai direvitalisasi tahun 2023 lalu, yakni cagar budaya Menara Syahbandar. Dibangun pada tahun 1825, menara ini memiliki nilai historis sebagai pengatur lalu lintas kapal dan perahu di Kali Semarang pada masa kolonial.
Ita juga menyebut bahwa revitalisasi Kampung Sleko ini sebagai langkah penting untuk menghidupkan potensi Kali Semarang sebagai sungai bersejarah di Kota Semarang.
Sementara itu, Sekretaris BP2KL, Nik Sutiyani, turut menjelaskan bahwa revitalisasi di Jalan Kampung Sleko ini merupakan bentuk apresiasi pelestarian berkelanjutan dari Kementerian PU kepada Kota Semarang karena Pemkot Semarang dianggap berkomitmen secara serius untuk merawat warisan kota pusaka Kota Lama.
Sehingga revitalisasi dilanjutkan untuk segmen Jalan Sleko yang sempat tertunda karena pembebasan lahan.
“Kini progresnya sudah selesai secara fisik. Kami sudah dapat laporan dari Kementerian PU, tetapi memang belum diresmikan,” ungkapnya.
Kehadiran Jalan Kampung Sleko yang semakin cantik diharapkan bisa menjadi daya tarik baru di Kota Lama. Penataan ini juga diharapkan membawa multiplier efek atau efek ganda bagi ekonomi masyarakat sekitar sekaligus meningkatkan potensi wisata Kota Semarang khususnya menghidupkan potensi wisata Kali Semarang.
Hery Priyono