KUDUS (SUARABARU.ID) – Universitas Muria Kudus akan mencetak sejarah dengan melahirkan guru besar yang pertama kalinya. Tak tanggung-tanggung, ada dua orang dosen UMK yang akan dilantik menjadi guru besar pada prosesi yang akan dilakukan pada Senin (16/12) mendatang.
Kedua dosen UMK yang sukses menjadi guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Sri Utaminingsih, S.Pd., M.Pd. dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Prof. Dr. Drs. Achmad Hilal Madjdi, M.Pd. dari Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora.
Pengukuhan ini menjadi momen bersejarah bagi UMK yang selama ini terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia.
Rektor UMK, Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si., menyatakan kebanggaannya atas pencapaian tersebut. Menurutnya, pengukuhan guru besar ini adalah suatu pencapaian yang sangat berarti bagi kami, dan menjadi langkah besar bagi UMK untuk semakin memperkuat kualitas akademik serta memberikan dampak yang lebih luas dalam bidang pendidikan.
“Kami sangat bangga bisa mengukuhkan dua guru besar pertama ini, yang merupakan cerminan dari komitmen UMK untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,” lanjutnya.
Prof. Darsono juga menekankan bahwa pencapaian ini bukanlah hal yang mudah dan memerlukan kerja keras serta dukungan yang kuat dari berbagai pihak.
“Kami berharap pengukuhan ini bisa menjadi dorongan bagi seluruh civitas akademika UMK untuk lebih bersemangat dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di kampus ini,” katanya.
Sementara itu, Prof. Dr. Sri Utaminingsih, yang akan dikukuhkan sebagai guru besar di bidang manajemen pendidikan, mengungkapkan bahwa perjuangannya menuju pengukuhan guru besar tidaklah mudah.
“Sebagai akademisi, kita memang harus bekerja keras, dan saya merasa beruntung bisa sampai di titik ini. Saya berterima kasih kepada UMK yang telah memberikan dukungan penuh kepada saya dalam proses ini,” ungkap Prof. Sri.
Lebih lanjut, Prof. Sri juga mengatakan bahwa proses pengajuan guru besar memerlukan sinergi yang kuat antara berbagai pihak. “Sinergi dan komunikasi yang baik menjadi kunci dalam pencapaian ini. Ini bukan hanya tentang saya, tetapi tentang kerja sama yang baik antara saya, institusi, dan rekan-rekan sejawat yang mendukung saya sepanjang perjalanan ini,” katanya.
Prof. Sri menambahkan bahwa pengukuhan ini juga dapat memotivasi rekan-rekan dosen muda untuk mengikuti jejaknya. “Jika kita memiliki niat yang kuat, kemampuan, dan difasilitasi dengan baik oleh institusi, saya yakin setiap dosen bisa meraih apa yang saya capai. Semoga pengukuhan ini menjadi inspirasi bagi rekan-rekan dosen lainnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Prof. Dr. Drs. Achmad Hilal Madjdi, yang juga akan dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang manajemen kepemimpinan pembelajaran, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh UMK.
“Saya merasa bersyukur bisa mencapai titik ini. Tentunya ini bukan hanya kerja keras saya, tetapi juga berkat dukungan penuh dari pihak universitas dan berbagai rekan yang membantu dalam proses ini,” kata Prof. Hilal.
Prof. Hilal mengungkapkan bahwa pengukuhannya sebagai guru besar berfokus pada bidang kepemimpinan pembelajaran berbasis mahasiswa.
“Topik yang saya angkat adalah model kepemimpinan pembelajaran student-oriented yang sangat relevan dalam menghadapi transformasi pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan saat ini perlu mengedepankan pendekatan yang berfokus pada kebutuhan dan karakteristik mahasiswa agar dapat lebih efektif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Prof. Hilal juga menekankan pentingnya manajemen pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
“Manajemen pendidikan sangat penting, karena tanpa manajemen yang baik, kualitas pendidikan akan terhambat. Semua proses pendidikan, baik itu pengajaran maupun penelitian, memerlukan pengelolaan yang tepat agar dapat memberikan hasil yang optimal,” ungkapnya.
Ali Bustomi