WONOGIRI (SUARABARU.ID) – “Penyuluh bangkit, membangun peradaban dari masjid,” menjadi tema dalam rapat kerja (Raker) dan retreat Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh) Agama Islam Kabupaten Wonogiri. Raker dilaksanakan dua hari, yakni Tanggal 11-12 Desember 2024 di Agrowisata Amanah.
Ketua Panitia Kegiatan, Slamet Arifin, mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan melakukan evaluasi pelaksanaan program organisasi yang telah lalu. Juga merumuskan dan menetapkan program kerja yang akan datang, serta memberikan pengetahuan tentang profesionalisme pengelolaan masjid. Juga untuk tujuan menjalin ikatan silaturahim segenap komponen kepenyuluhan, dalam rangka memajukan organisasi.
Kegiatan tersebut diikuti 42 orang Aparat Sipil Negara (ASN) Penyuluh Agama Islam. Selama kegiatan, digelar acara seminar kemasjidan, Raker dan Retret serta Outbound. Retret memiliki makna, bahwa untuk sementara waktu menjauhkan diri dari lingkungan keseharian.
Melalui tema ‘Penyuluh Bangkit Membangun Peradaban dari Masjid,’ dipilih menjadi tema kegiatan. Harapannya, Penyuluh Agama dapat merumuskan program kerja yang berbasis kemasjidan, untuk membangun peradaban yang lebih maju. ”Penyuluh Agama dengan masjid, itu bagaikan ikan dengan air,” tegas Ketua Pokjaluh Agama Islam Kabupaten Wonogiri, Munawir.
Ekonomi
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonogiri, Hariyadi. Dalam arahannya, Haryadi, memberikan apresiasi kepada para penyuluh agama yang bergerak dalam keagamaan dan kemanusiaan. Pada bagian lain pengarahannya, ditekankan tentang pentingnya mendorong masyarakat ekonomi kelas bawah, bersinergi dengan UPZ melakukan pemberdayaan umat.
Penyuluh Agama, tandas Hariyadi, adalah komponen bangsa yang mampu memaksimalkan manfaat bagi umat. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainya.
Ikut hadir memberikan sambutan, Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Wonogiri, Mursyidi. Kepada para peserta berpesan, agar Pokjaluh bisa melakukan kemitraan dalam membangun negeri yang toleran. Penyuluh, diharapkan benar-benar terjun membina masyarakat, dan Pokjaluh bisa merumuskan peta dakwah di Kabupaten Wonogiri.
Pengurus Pokjaluh Ketua Bidang Lintas Sektoral, Asfari, berharap, ke depan Penyuluh Agama makin dikenali dan diakui oleh berbagai pihak. Sehingga bisa bersinergi dalam melaksanakan program pembangunan pemerintah di bidang apapun, dengan bahasa Agama bersama menuju Indonesia emas.(Bambang Pur)