blank
Ilustrasi pelayanan pengguna transportasi publik Kereta Api di salah satu stasiun di Kota Semarang, di mana telah menerapkan penggunaan pembayaran digital QRIS sejak 2020. (Foto: Dok)

 

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Transformasi pembayaran digital dengan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah beberapa tahun menyentuh pengguna transportasi massal, salah satunya Kereta Api sejak 2020.

Untuk diketahui, QRIS diluncurkan secara nasional oleh Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019, yang bertujuan untuk mempermudah, dan mempercepat transaksi pembayaran yang berstandar.

QRIS merupakan standar QR Code untuk pembayaran di Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menerangkan layanan pembayaran digital QRIS sudah diterapkan Perseroan sejak November 2020.

Langkah tersebut, kata dia, sejalan dengan upaya PT KAI sebagai angkutan massal publik untuk mengikuti tren digitalisasi.

“Serta memberikan kemudahan serta kenyamanan kepada pelanggan dalam bertransaksi,” kata dia, Rabu 4 Desember 2024.

Franoto melanjutkan, penerapan QRIS bertujuan untuk mempermudah pelanggan dalam melakukan transaksi, khususnya melalui aplikasi Access by KAI.

Dengan menghadirkan berbagai jenis metode pembayaran, termasuk QRIS, pelanggan telah disentuh banyak pilihan dalam bertransaksi.

“Hal ini juga mendukung upaya pemerintah dalam memperluas penggunaan pembayaran digital di sektor transportasi publik,” katanya.

Secara presentase jumlah pengguna layanan pembayaran digital QRIS, PT KAI mencatat 47% pengguna telah bertransaksi membeli tiket KAI menggunakan QRIS.

Angka itu, kata dia, menunjukkan semakin banyak pelanggan yang beralih dari metode tunai ke metode pembayaran digital.

“Menunjukkan tingginya antusiasme terhadap transaksi yang lebih cepat, aman, dan praktis,” ucap Franoto.

Selanjutnya, selain QRIS, Perseroan berharap dapat mengembangkan layanan pembayaran tap-to-pay berbasis NFC.

Dengan begitu, kata Franoto, transaksi oleh pelanggan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah hanya dengan menyentuhkan perangkat ke terminal pembayaran.

Selain itu, lanjutnya, PT KAI juga mengharapkan adanya peningkatan batas minimum pembayaran menggunakan QRIS, dan memberikan fleksibilitas yang lebih luas bagi pelanggan.

Dengan langkah itu, PT KAI optimistis dapat terus mendorong transformasi digital dan meningkatkan pengalaman pelanggan di masa mendatang.

“Penerapan QRIS merupakan bagian dari komitmen KAI untuk memberikan layanan yang inovatif dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan di era digital.” Ucap Franoto

BI Tingkatkan Interaksi QRIS Melalui Transportasi Publik

Terpisah, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Tengah Nita Rachmenia, mengatakan, instansi terus meningkatkan upaya kinerja penggunaan QRIS, salah satunya pada sektor transportasi massal publik, hingga Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng.

Adapun, program yang digarap yakni ‘Ngebis Ngagem QRIS’ bekerjsa sama dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan QRIS pada sektor transportasi publik BRT Trans Jateng.

“Dengan memberikan insentif tarif sebesar Rp79 dalam rangka HUT RI periode 12-18 Agustus 2024 di seluruh koridor Trans Jateng,” kata Nita.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, data hingga Juni 2024, tercatat 5,5% dari total transaksi di BRT Trans Jateng dilakukan secara non tunai, dengan sebanyak 55,9% transaksi di Trans Jateng mengguakan QRIS.

Dari sisi kinerja penggunaan QRIS, Nita Rachmenia, menguraikan, tren pengguna layanan transaksi digital itu terus meningkat di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah.

Penetrasi QRIS di Jawa Tengah

Nita memerinci, sejak QRIS diluncurkan pada 2019, catatan pengguna di Jawa Tengah menjadi yang terbanyak ketiga nasional dengan 7,4 juta pengguna hingga akhir Oktober 2024 atau pertumbuhan 41,96% secara tahunan year on year (YoY).

“Secara volume transaksi Jawa tengah menjadi yang terbanyak kelima secara nasional, dengan pertumbuhan 461,87% YoY,” kata dia.

Lebih lanjut, Nita mengajak masyarakat untuk mulai transaksi digital menggunakan QRIS karena mempunyai keunggulan, seperti kecepatan transaksi dan tak perlu membawa uang tunai.

“Kanal QRIS benefitnya atau manfaatnya banyak. QRIS juga dapat memitigasi risiko peredaran uang palsu. Saat ini QRIS masih menjadi metode paling aman untuk bertransaksi,” kata dia.

Diaz Abidin