blank
Maksum dan ibundanya usai mendapatkan hadiah sepeda. Foto: Agus Jayanto

Oleh : Agus Jayanto

Sore menjelang malam datang, mentari tenggelam ditemani rengekan anak kecil yang minta sesuatu kepada Sang Ibu. Dengan suara polos,  anak kecil itu ingin dibelikan sepeda.  Sang Ibu hanya membalas permintaan anaknya dengan senyuman kecil.

Anak itu bernama Maksum santri TPQ Aisyiyah Manafi’ul Ulum Blimbingrejo. Ia adalah santri yang sangat rajin, setiap sore selalu berangkat menuntut ilmu.

Maksum sudah ditinggal sang ayah. Ibunya   bekerja sebagai buruh pabrik rokok yang  berjuang sekuat tenaga untuk mendidik dan membesarkan anaknya supaya kelak menjadi anak yang sholeh.

Di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya, Maksum tetap semangat ngaji. Hampir tiap sore diantar jemput oleh ibunya ngaji, karena memang tidak ada sepeda untuk menuntut ilmu.

Disela-sela renungan sang ibu untuk kebaikan anaknya, ada sekelumit do’a yang terpanjatkan untuk kebahagiaan Sang anak. Karena hidup yang serba pas-pasan, berat bagi Ibunya untuk mewujudkan  keinginan anaknya itu.

“Nang.. Sesok ono jalan sehat, tak dongakno besok entok sepeda”. Ucapan doa dan penuh harap dari sang ibu khas dengan logat jawanya.

Sudah menjadi berita yang menyebar luas diseluruh penjuru desa, bahwa pada hari Ahad, 24 November 2024 Pimpinan Ranting Muhammadiyah Blimbingrejo mengadakan acara “Jalan Sehat” dalam rangka milad Muhammadiyah yang ke 112 tahun.

Maksum kecilpun sedikit tersenyum dan mengamini, semoga doa yang dipanjatkan sang ibu bisa terkabulkan. Karena keinginannya untuk mempunyai sepeda sangat ia dambakan. Agar tidak merepotkan ibunya yang harus tiap hari antar jemput dia ngaji.

Semangat itu semakin membara, diiringi mentari pagi yang memancarkan sinarnya. Maksum bergegas bersama sang ibu berangkat jalan sehat dengan penuh harap dan doa, semoga keinginannya bisa terwujud.

Bersama rombongan TPQ Aisyiyah Manafi’ul Ulum Blimbingrejo Maksum antusias mengikuti kegiatan Jalan Sehat ini. Berjalan mengikuti barisan dan keliling desa.

Maksum kecil berjejer antri di tengah ribuan peserta menunggu bagian dari petugas memberikan kupon hadiah, akhirnya kupon itu sudah ia dapatkan.

Dengan lirih hati serta penuh harap seraya berdoa “Ya Allah.. Semoga aku dapat hadiah sepeda”. Akhirnya separo kupon itu disobek dan dikumpulkan panitia. Dan yang satunya ia bawa untuk di simak.

Momentum yang ditunggu oleh semua peserta jalan sehat yaitu pembagian doorprize, panitia Milad Muhammadiyah mulai mengundi kupon hadiah satu persatu.

Di tengah mentari yang kian panas, suasana semakin meriah. Karena beberapa hadiah sudah mulai ada yang mendapatkannya.

Sempat juga dia maju kedepan untuk mendapatkan hadiah, tapi ternyata nomernya kebalik. Sedikit kecewa, namun asa itu masih ada dan tekad yg kuat tetap membara.

Sang ibu tetap menunggu hadiah yang diidam-idamkan oleh anaknya tercinta. Berharap keinginan anaknya bisa terkabul.

Diantara ratusan hadiah yang ada, salah satu hadiah utama yaitu sepeda gunung. Panitia terus melanjutkan pengundian hadiah, hingga diumumkan hadiah utama mau dibagikan.

Maksum kembali bersemangat, setelah lama menunggu. Dan qodarullah nomer yang dibacakan oleh panitia tepat seperti yang ia punya. Akhirnya dengan girang berlari cepat menuju kearah panggung.

Dari MC panitia mengucapkan selamat kepada Maksum. Anak sholih yang rajin mengaji mendapatkan hadiah utama sepeda.

Senyum merekah ibunya pun tiada terkira, dengan mengucapkan syukur kepada Allah, keinginan anaknya yang dipendam selama ini bisa terwujud.

Maksum engkau adalah mentari, terus mengaji tholabul ilmi. Semoga rizki yang kamu terima ini, bisa menjadi pelecut semangat untukmu berbakti.

Doa terbaik untuk orangtuamu semoga terus terpanjat, karena kamu adalah anak yang kuat,  yang kalak menjadi  hebat.

Penulis adalah salah satu tim Media Muhammadiyah Blimbingrejo