SEMARANG (SUARABARU.ID) – Trend penggunaan pembayaran digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) atau cashless transaction terus berkembang ke banyak sektor, termasuk ke sektor penyedia jasa telekomunikasi.
Salah satunya seperti yang dikembangkan oleh Indosat Hutchison Ooredoo (IOH) yang pertanggal 1 September 2024 sudah tidak lagi melayani pembayaran tunai untuk setiap transaksi di Gerai Indosat.
EVP Head of Circle Java IOH, Fahd Yudhanegoro, Kamis 21 November 2024, menyatakan, saat ini semua gerai – gerai Indosat yang tersebar di Jawa Tengah dan juga nasional sudah menerapkan cashless transaction menggunakan QRIS.
“Mulai September kemarin (2024) kita sudah nggak melayani pembayaran secara tunai, semua sekarang cashless. Konsumen datang, dilayani petugas kebutuhannya apa, lalu setelah itu transaksi menggunakan QRIS, selesai,” katanya.
Fahd menjelaskan, perkembangan trend sekarang ini menuntut untuk semakin digitalnya sebuah transaksi (pembayaran). Selain itu dengan menggunakan cashless QRIS ini jadi menimbulkan keuntungan bagi pihaknya dan konsumen.
“Sekarangkan trendnya konsumen lebih senang cashless, sekarang jarang – jarang konsumen bawa uang tunai, bawanya handphone. Makanya kita mengikuti kemauan konsumen, kita tinggal memperlihatkan QR code lalu konsumen tinggal meng-scannya pakai handphone untuk menyelesaikan pembayaran,” katanya.
Adapun alasan lain cara bayar cashless menggunakan QRIS ini menurut Fahd adalah pihaknya tidak perlu lagi menyiapkan uang kembalian di setiap petugas gerai. Pun bagi konsumen juga tidak perlu repot – repot menerima uang kembalian usai pembayaran transaksi.
“Yang paling penting dengan QRIS ini adalah safety. Konsumen merasa aman dengan sama sekali tidak membawa uang tunai, cukup bawa handphone. Di pihak kamipun juga safety karena tidak perlu ada uang fisik yang mengalir, selain tentunya jadi bisa menghindari kemungkinan uang palsu atau fraud,” katanya.
Terpisah, Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, juga mengajak seluruh pihak dan warga masyarakat untuk menggunakan pembayaran secara digital atau cashless pakai QRIS.
Dalam setiap kesempatan, Rahmat mensosialisasikan kemudahan dan keamanan menggunakan QRIS dalam setiap transaksi keuangan tanpa harus membawa uang tunai sepeserpun.
“Keunggulan bertransaksi menggunakan QRIS ini masyarakat bisa terhindar dari uang palsu dan tak perlu repot-repot lagi bawa uang tunai. Selain dengan cashless inikan jadi lebih mudah dan efisien,” katanya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng, Nita Rachmenia, mengatakan, selama ini BI Jateng terus menggalakkan keuangan digital. Khususnya dalam hal penggunaan QRIS di setiap transaksi keuangan.
Di Jawa Tengah sendiri, hingga jelang akhir 2024 volume transaksi QRIS mencapai angka 288,8 kali. Jumlah transaksi tersebut menjadikan Jateng di urutan kelima terbanyak penggunaan QRIS di Indonesia.
“Tapi kami masih terus menggenjot volume transaksi tersebut. Sejumlah inovasi program dalam rangka meningkatkan moda pembayaran elektronik ini juga sudah dilakukan, seperti program QRIS Goes to School, QRIS Goes to Campus, Sejuta Pekerja Melek QRIS, dan beberapa program lainnya,” katanya.
HP