“Sementara itu, anggaran sebesar Rp 3,7 miliar per bentang untuk baja bantuan dari Kementerian PU,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Albert Pramono Susanto, menjelaskan, menyampaikan Kondisi sungai yang tidak sesuai prediksi menjadi kendala utama. ”Kami terpaksa mengubah metode pengerjaan karena risiko banjir sangat tinggi,”ujarnya.
Kerusakan pada rangka jembatan, lanjut Albert menyebabkan deviasi yang cukup besar dari target yang telah ditetapkan. Pemerintah daerah mengambil langkah-langkah konkret. Melakukan rapat dengan Kementerian PU dan memutuskan untuk membongkar bagian yang rusak serta menggantinya dengan komponen baru.
Pihaknya akan terus memantau perkembangan proyek dan memberikan sanksi jika ada pelanggaran. Bahkan memberlakukan sanksi denda jika terlambat menyelesaikan pekerjaan.
Anind