Adapun jalur Lengkong merupakan tempat di mana menjadi landasan olahraga Paralayang. Hanya, para pendaki jarang melewati jalur ini, karena medannya relatif lebih sulit dan kurang populer bagi para pendaki. Ada lima pos pendakian jika pendaki lewat jalur ini.
Menurut Iwan, jalur Basecamp Blembem sendiri merupakan salah satu basecamp yang memiliki aturan yang paling ketat. Seperti pendataan barang para pendaki pada saat keberangkatan atau menghitung kembali barang bawaan berupa sampah saat turun dari pendakian. Apakah sesuai dengan list yang tertera atau tidak.
Gunung Tebersih
“Pasalnya, hal itu dilakukan agar tidak ada lagi sampah-sampah minuman atau makanan para pendaki yang tertinggal di puncak atau sekitar Gunung Kembang. Hal itu menjadikan gunung anakan Gunung Sindoro ini menjadi salah satu gunung tebersih di Indonesia,” ujarnya.
Dikatakan, waktu estimasi pendakian ke Gunung Kembang dari basecamp menuju puncak kisaran empat sampai lima jam perjalanan bagi para pendaki yang memiliki kondisiĀ fisik yang baik. Sedangkan untuk pemula berkisar lima sampai enam jam perjalanan.
“Kami sarankan untuk para pendaki agar selalu menjaga kesehatan fisik ataupun mental, dan dianjurkan tidak memaksakan pendakian ketika badan merasa tidak sehat. Selain kaya akan spesies bunganya, Gunung Kembang juga memiliki keunikan sekaligus sebuah peringatan untuk para pendaki yaitu berupa babi hutan,” tutur dia.
Pasalnya, imbuh Iwan, Gunung Kembang juga terkenal dengan banyaknya babi hutan yang sering berkeliaran di sana. Bahkan tidak jarang pula sering menyerang para pendaki. Para pendaki bisa menghindarinya dengan cara tidak menyisakan makanan selama perjalanan ataupun saat di camp area.
“Babi hutan sangat sensitif dengan bau makanan. Karena ituĀ dianjurkan untuk para pendaki tidak membuang sisa makanan sembarangan. Tidak menyimpan bahan makanan di dalam tenda. Makanan bisa digantung di pohon agar tidak terjamah oleh babi hutan,” sarannya.
Menurut pria berambut gondrong berkucir itu, informasi yang banyak beredar menyatakan bahwa ketinggian gunung ini sekitar 1.200 mdpl. Namun, setelah pengukuran ulang menggunakan teknologi lebih modern, didapati bahwa angka tersebut jauh lebih tinggi dari yang selama ini diyakini.
Awalnya, kata Iwan, angka 1.200 mdpl mungkin muncul dari perbedaan acuan ketinggian di daerah permulaan pendakian atau perkiraan kasar tanpa pengukuran yang akurat. Terlepas dari perbedaan ketinggian, sejauh ini banyak sekali pendaki yang naik ke Gunung Kembang untuk berpetualang dan berwisata di alam bebas.
“Seiring berkembangnya teknologi, pengukuran ketinggian gunung kini dapat dilakukan dengan lebih teliti menggunakan teknologi satelit dan GPS, yang memungkinkan pengukuran yang jauh lebih akurat dibandingkan metode lama,” papar dia.
Iwan menyebut, teknologi global positioning system (GPS) dengan bantuan satelit ini membantu para ahli untuk mengukur topografi dan ketinggian suatu tempat hingga detail yang sangat presisi, termasuk untuk pengukuran ketinggian Gunung Kembang.
“Namun, ada pula yang mengatakan bahwa peningkatan ketinggian Gunung Kembang diakibatkan oleh aktivitas magma dari Gunung Sindoro yang berstatus gunung berapi aktif. Akibatnya, Gunung Kembang mengalami kenaikan ketinggian selama sepuluh tahun terakhir ini,” pungkasnya.
Muharno Zarka