WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Asisten Administrasi Umum Setda Wonosobo, Mohammad Riyatno mengatakan, peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi salah satu area perubahan dalam reformasi birokrasi pemerintahan di Indonesia, termasuk di Pemkab Wonosobo.
”Inovasi layanan publik menjadi sarana menuju terwujudnya good governance, efisien, efektif, responsif, inovatif, kreatif, kompetitif, transparan, dan akuntabel, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Hal itu dia tekankan, saat memberikan pengarahan pada acara Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kabupaten Wonosobo tahun 2024, di Ruang Mangoenkoesoemo.
BACA JUGA: Mahasiswa Adalah Brand Ambasador Unissula
Menurutnya, birokrasi dinamis yang didukung dengan terciptanya inovasi, memungkinkan terlaksananya perbaikan yang terus-menerus. KIPP menjadi sebuah sarana dalam menumbuhkan semangat seluruh elemen di Pemkab Wonosobo.
”KIPP terus didorong dalam menggagas penciptaan dan pengembangan inovasi, guna meningkatkkan kualitas pelayanan publik, yang juga mendukung terwujudnya gerakan one agency one innovation,” ungkap Riyanto.
Saat ini, pihaknya akan terus mendorong seluruh jajaran Pemkab Wonosobo, untuk turut serta menyukseskan gerakan one agency one innovation. Salah satunya dengan mengikuti KIPP, sebagai wujud komitmen bersama dalam memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara.
BACA JUGA: Ini Sosok ASN di Semarang yang Mondar-mandir ke Jakarta Dapat Panggilan Bawaslu RI
”Animo dan partisipasi dalam KIPP, memperbesar harapan kita bersama akan masa depan yang lebih baik. Mengingat inovasi-inovasi yang tercipta, bernafaskan semangat pembaharuan,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, inovasi-inovasi itu diharapkan dapat mendorong perbaikan-perbaikan pada bidang pelayanan publik. Maka, ke depan semuanya akan mampu terus mempersembahkan pelayanan prima kepada seluruh elemen masyarakat. Mampu mewujudkan kemajuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Setda Wonosobo, Zulfa Akhwan Alim K menjelaskan, kegiatan KIPP memang dilaksanakan secara rutin selama ini. Tahun 2024, jumlah kepesertaan meningkat, proposal dan jenis inovasinya yang masuk ada 33 buah.
BACA JUGA: Ribuan Warga Antusias Ikuti Senam Sehat Luthfi-Yasin di Lapangan Loram Wetan
”Kemudian 24 dikurasi oleh tim administrasi, untuk menentukan 10 besar. Selanjutnya dilaksanakan final, dengan cara presentasi dan wawancara dari inovasi masing-masing, oleh juri dari Kemen PAN RB, akademisi dan praktisi,” jelasnya.
Menurutnya, untuk para inovator nantinya akan dibina dan dibimbing untuk mengikuti KIPP tingkat berikutnya. Sebab, selama beberapa tahun terakhir, inovasi dari Wonosobo masuk Top 40 Inovasi Nasional.
”Diharapkan, dengan dukungan penuh dan pendampingan, dapat berkontribusi terhadap reformasi pelayan publik maupun prestasi Wonosobo,” jelas Zulfa.
BACA JUGA: Gowes Relawan Santrine Guse Bersama Gus Ghofur dan Gus Nung
Pihaknya berharap, ini menjadi pemicu dan pemacu dalam peningkatan pelayanan publik. Inovasi menjadi jawaban dalam menghadapi segala permasalahan yang muncul dalam pelayanan publik, sehingga kepuasan masyarakat semakin meningkat.
”Pemkab Wonosobo sangat mendukung penuh, terhadap segala inovasi untuk mendukung pelayanan publik terbaik. Sejatinya, birokrasi adalah pelayan masyarakat,” pungkasnya.
Muharno Zarka