blank
Memeriahkan upacara HSN di Pacitan,. Jatim, ditampilkan atraksi kedigdayaan. Diantataranya, demo santri yang tanpa mengenakan baju, tahan dicambuki tanpa membekaskan luka.(Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Upacara untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2024, Selasa (22/10/2), digelar di Alun-alun Kabupaten Pacitan, Jatim. Dimeriahkan dengan demo kedigdayaan santri. Diantaranya, atraksi tubuh tanpa mengenakan baju tapi tahan dicambuki tanpa membekaskan luka.

Atraksi demo kedigdayaan ini, menjadi layaknya semacam event wisata budaya yang mengundang decak kagum massa pengunjung. Banyak santri menjadi digdaya dan sakti, setelah mendalami ilmu kanuragan, yakni dengan memohon ridho Allah SWT melalui sarana mengamalkan doa mantra, disertai dengan laku tirakat puasa dan olah napas. Hasilnya, menjadikan santri menjadi tahan pukul, tidak terluka ketika dibacok, atau berani main sepak bola menggunakan bola api yang menyala dan membara.

Upacara peringatan HSN, memiliki tujuan yang salah satunya adalah untuk memberikan penghargaan dan pengakuan kepada kontribusi para ulama dan santri, dalam merebut Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Sebab, mereka telah menjadi bagian penting dari perlawanan terhadap penjajahan pada perang kemerdekaan masa pra-revolusi.

Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, upacara HSN Tahun 2024 diikuti ribuan santri dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) serta Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Pacitan. Bertindak sebagai Pembina upacara, Pjs Bupati Pacitan, Budi Sarwoto. Turut hadir jajaran Forkopimda,bersama para Pimpinan Ponpes, serta para Pimpinan Perangkat Daerah.

Sarung

Banyak peserta upacara peringatan HSN, yang datang dengan mengenakan kain sarung dan berpeci. Upacara, diawali dengan pembacaan resolusi jihad oleh Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, KH Luqman Haris Dimyati. Dilanjutkan dengan pembacaan ikrar santri oleh pimpinan Ponpes Al Fattah Kikil Arjosari KH Hamam Fathullah. Acara ini dirangkai dengan penyerahan Panji Resolusi Jihad, kepada Pjs Bupati Pacitan.

Di akhir acara, Panji Resolusi Jihad tersebut, kemudian dikirab mengelilingi Kota Pacitan, diikuti seluruh peserta upacara. Prosesi kiirab HSN ini, mendapatkan sambutan meriah dari warga masyarakat Kota Pacitan.

“Saya berharap Hari Santri Tahun 2024 ini, dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen, khususnya para santri dalam merengkuh (menggapai) masa depan, untuk mewujudkan cita-cita bangsa,” kata Pjs Bupati Pacitan, Budi Sarwoto, saat membacakan sambutan tertulis Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI).

Peringatan HSN Tahun 2024, mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan,” Tema ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi santri masa kini, untuk meneruskan perjuangan para pendahulu. Ini mengingatkan pada salah satu bait dalam Kitab Alfiyyah Ibnu Malik, yang menjelaskan bahwa seorang santri mempunyai tugas untuk melanjutkan perjuangan kiai, ketika sang kiai wafat atau berpulang.(Bambang Pur)