blank
Pencak silat Barunga saat tampil di hajatan warga. Foto: Dok Pribadi

Ia  juga menjelaskan, sampai sekarang  pihaknya  masih aktif dan selalu berkolaborasi dengan teman teman yang lain. “Yang terakhir sekali. Kami perform berkolaborasi dengan Ketoprak Lesbumi Jepara saat menggelar acara di Teluk.”Gerakan perang dan prajurit itu dari teman teman anak anak Barunga,” paparnya

Bang Jack juga menjelaskan, tujuan pendirian komunitas pencak silat Satu Darah ini adalah  untuk menghidupkan kembali seni budaya yang ada di Karimunjawa. “Untuk menghidupkan kembali budaya itu kita perlu mempersiapkan diri dengan baik dan berkolaborasi dengan siapa pun yang peduli,” tuturnya

Melalui seni tradisi ini kita ingin menambah atraksi wisata  atau memperkaya tampilan untuk menyambut para wisatawan seperti yang bisa kita saksikan di Bali dengan tariannya

Yang kami latih yaitu gerakan gerakan dasar  pencak silat seperti lumrahnya pencak silat di perguruan lain. Namun   kami tidak punya pakem. “Kami lebih mengandalkan  seni keindahan gerakan silat. Jangan sampai mereka saling  menyakiti ketika sedang tampil. Oleh sebab itu gerakan gerakan harus betul betul presisi dan gerakan yang lemah lembut namun  tidak sumbang. Hal hal ini yang saya ajarkan ke anak anak,” terang Bambang Zakariya

Kendala

Ia mengaku sejak didirikan tahun 2014, telah banyak anak yang dibimbing. Cuma terkendala karena usia maupun aktivitasnya. “Kalau perempuan setelah menikah kemudian berhenti atau ada pula yang meninggalkan Karimunjawa untuk  melanjutkan kuliah. Kami bersyukur selalu saja ada murid yang baru  ikut bergabung di Satu Darah ini” jelasnya.

blank
Anak-anak asuh Bang Jeck tengah berlatih di pinggir pantai. Foto: Dok Pribadi

Soal tempat dan waktu latihan menurut Bang Jack sangat fleksibel karena kondisi Karimunjawa. Biasanya di tempat yang lapang  seperti pantai atau   halaman rumah. Sedangkan waktu latihan kita menyesuaikan dengan anak anak saat pulang sekolah.

Menurut Bang Jack, baru ketika ada permintaan untuk tampil kita akan latihan intens. Namun  kalau tidak ada event, maka kita hanya latihan saat waktu luang. “Sebab gerakan anak anak ini sudah bagus akhirnya kami hanya latihan ketika menghadapi pertunjukam dan di waktu waktu yang luang dari sekolahnya,” ujarnya

Harapan kami kedepan bisa bekerja sama dengan paku wisata lain, mulai hotel maupun pemandu wisata untguk menjadikan pencak silat sebagai sebuah atraksi wisata. “Kolaborasi inilah yang menjadi kunci bagi pelestarian dan pengembangan budaya dan pariwisata Karimunjawa,” pungkasnya

Hadepe