Iswar yang sudah pensiun sebagai PNS, memiliki kemahiran dalam membuat perencanaan tata ruang perkotaan (Planologi) sehingga visi yang terbilang ambisius itu optimis untuk diwujudkan.
“Beliau mantan sekda tapi sekarang jadi kader PDIP, sebagai PNS masa baktinya masih panjang tapi dia pensiun dini demi bersama-sama kita untuk berjuang,” ungkapnya.
Iswar kemudian memberikan sambutan untuk menyebut potensi tersembunyi di Mijen dan bagaimana mengembangkannya. “Banyak potensi di Kecamatan Mijen bisa kita gali,” tuturnya.
Iswar menjelaskan, jika nanti kita mampu mewujudkan Semarang Outer Ring Road (SOR) yang melintasi Kecamatan Mijen mulai dari Tugu, Ngaliyan, Gunungpati, Banyumanik, Tembalang, Pedurungan, dan Genuk mantan Sekda itu optimis seluruh wilayah akan terintegrasi dan interaksi masyarakat semakin masif.
“Maka semua Kecamatan akan terintegrasi dan ekonomi akan meningkat,” tuturnya.
Apalagi, lanjut Iswar, jika pintu toll segera dibangun di Ngaliyan serta integrasi jalan tol yang melalui bandara Ahmad Yani dan Pelabuhan Tanjung Mas segera terwujud, maka sisi barat Kota Semarang akan menjadi pusat ekonomi terpadu yang memadukan industri, logistik, dan UMKM.
“Termasuk Mijen, akan menjadi pusat ekonomi dan industri utama di Jawa Tengah, bahkan untuk seluruh Pulau Jawa,” bebernya.
Di akhir sambutan, Iswar menyapa Murdoko yang sudah dia kenal sejak menjadi anggota DPRD Kota Semarang. “Saya masih ingat beliau (Murdoko) saat menjadi anggota Komisi A DPRD Kota Semarang adalah orang yang berani,” ujarnya.
Kemudian dalam pernyataan selanjutnya, dia memberikan alasan kenapa lebih memilih menjadi Wakil Wali Kota dan mundur dari status PNS.
“Saya pensiun lebih muda 4 tahun dari status PNS untuk menemani Bu Agustina untuk berjuang bagi Kota Semarang,” ucapnya.
Dalam Rakerancabsus tersebut, diundang pula Agung dari Hanura, Rully dari PKN, Joko dari PBN, Bambang dari Partai Umat sebagai partai non parlemen yang memberi dukungan.
Hery Priyono