“Makanya kami melakukan screening kesehatan untuk mengecek apakah yang bersangkutan sehat atau tidak,” jelas Nana.

Berikutnya, Nana menekankan seluruh anggota agar memahami tugas,  pokok dan fungsinya. Selain itu juga harus mengetahui tantangan dan perkembangan permasalahan selama tahapan Pilkada.

“Termasuk tentang masalah kerawanan (wilayah) harus dipelajari. Mereka tidak bekerja sendiri, koordinasi dengan TNI-Polri dan komponen masyarakat lainnya, termasuk kepala desa di daerah masing-masing,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Nana mengimbau kepada seluruh anggota Satlinmas yang bertugas tidak terpengaruh dengan adanya berita-berita hoax. Hal penting lainnya adalah agar mampu meminimalisasi potensi perpecahan di lingkungannya,  serta menjaga  netralitas dan profesionalitas.Pemilu adalah pesta demokrasi rakyat. Masyarakat harus membantu pengamanan, ingatkan supaya masyarakat tetap menjaga keamanan dan ketertiban. Kalau ada masalah laporkan ke aparat penegak hukum,” kata Nana.

Sementara itu, Kapolda Jateng,  Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menambahkan, keberadaan anggota Satlinmas di TPS-TPS dinilai sangat membantu dalam pengamanan. Dengan begitu,

penyelenggaraan pilkada diharapkan bejalan aman, tertib dan sesuai dengan harapan masyarakat.  Terlebih jumlah anggota Polri di Jawa Tengah sekitar 37 ribu personel.

“Untuk potensi kerawanan sudah mulai di mapping oleh masing-masing kapolres. Kita sudah siapkan strategi untuk mengamankan semua,” ucapnya.

Wied