Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih bersama Ketua PCNU Imam Satibi dan pimpinan organisasi keagamanaan, Kamis 5/9. (Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kebumen mengalokasikan anggaran hibah sebesar Rp 9 Miliar lebih untuk berbagai lembaga sosial keagamaan.

Hibah ini secara simbolis diserahkan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto kepada para penerima di Pendopo Kabumian, Kamis (5/9).

Kegiatan sosialisasi pencairan dana hibah itu turut dihadiri Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, para alim ulama, pimpinan lembaga dan organisasi keagamaan, serta pimpinan OPD. Pemberian dana hibab ini merupakan bentuk perhatian Pemkab Kebumen terhadap masyarakat.

“Tahun ini Alhamdulillah Pemerintah Daerah bisa kembali memberikan dana hibah untuk kegiatan sosial keagamaan yang kita berikan ke pondok pesantren, tempat ibadah, dan juga organisasi keagamaan, dengan total Rp 9 Miliar,”ujar Arif Sugiyanto.

Bupati menuturkan, hibah untuk kegiatan sosial keagamaan setiap tahun jumlahnya terus bertambah. Pemberian hibah ini akan bisa digunakan mendukung kegiatan dan kemajuan organisasi. “Bantuan bisa digunakan untuk mendukung kegiatan organisasi,”ujar dia

Adapun jumlah yang diberikan beragam, disesuaikan kebutuhan dan besar kecil organisasi. PCNU Kebumen tahun ini memperoleh hibah Rp2 Miliar, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kebumen Rp 800 Juta, MUI Kebumen Rp 50 Juta, IWAPI Kebumen Rp 200 juta, dan tempat-tempat ibadah dari nominal Rp 20juta – Rp100 juta.

Bupati Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih bersama para pimpinan organisasi keagamaan, Kamis 5/9.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Bupati menjelaskan, dana APBD digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat secara merata. Namun jumlah anggaran terbatas.

“Jadi kalau ada nanya? Pak Bupati, kok infrastruktur jalan masih ada yang belum dibangun. Ini yang akhir-akhir ini terus digoreng. Ya saya jawab, mohon bersabar, karena anggaran tidak hanya untuk infastruktur.”Kami juga banyak mengeluarkan anggaran untuk dana-dana bantuan, seperti sekarang ini,”ucap dia.

Menurut Bupati, untuk membangun semua jalan rusak di Kebumen membutuhkan anggaran lebih dari Rp 1 triliun. Dengan keterbatasan itu, otomatis pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Karena pembangunan harus mencakup semua sektor.

“Jadi membangun Kebumen bukan hanya membangun bidang infastruktur saja. Tapi juga membangun sumber daya manusianya. Organisasi sosial kegamaan ini juga perlu kita bantu dalam rangka pengembangan SDM, menjadi SDM yang unggul,”tuturnya.

 

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen Imam Satibi mengapresiasi kepada bupati yang begitu perhatian terhadap kegiatan sosial keagamaan. Buktinya setiap tahun anggaran untuk ini selalu bertambah.

“Beliau Bapak Bupati luar biasa, begitu perhatian terhadap kegiatan sosial keagamaan di Kebumen. Kita ini merasakan bagaimana bantuan ini sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan organisasi di masyarakat. Jadi manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh lapisan masyarakat bawah,”ujar Imam.

Bahkan Imam juga melihat pembangunan di Kebumen saat ini secara keseluruhan sudah cukup baik, dan terlihat semakin maju. Bukan hanya pembangunan di perkotaan, namun juga di semua wilayah. Menurutnya, memang membutuhkan kesabaran dan keuletan untuk membangun sebuah daerah dengan keterbatasan anggaran yang ada.

“Saya lihat Bapak Bupati punya banyak inovasi dan terobosan dalam membangun Kebumen. Meski anggaran terbatas, dengan relasi yang dimiliki, ia punya cara lain untuk meminta bantuan ke pusat, sehingga tidak membebani APBD. Jadi pemimpin memang harus banyak terobosan,”tandas pria yang juga menjabat Rektor UMNU Kebumen itu.

Komper Wardopo