Ikuti proses, tidak instant
Tidak berhenti dengan mendapatkan penghargaan, kedua Guru Besar kebanggaan UKSW ini juga ingin menginspirasi rekan sejawat dan juga mahasiswa-mahasiswanya. Prof. Hindri mengatakan, sebagai seorang akademisi meneliti dan melakukan publikasi adalah salah satu tanggung jawab yang perlu dilakukan.
“Supaya tidak merasa berat, perlu belajar untuk menyukai penelitian dan melakukan publikasi. Jika hal ini dilakukan secara konsisten, pasti pencapaian-pencapaian lain akan mengikuti. Memang menjadi dosen itu pekerjaan yang butuh waktu lama untuk bisa merasakan ‘nikmat’nya, jadi memang harus sabar dalam mengikuti prosesnya, tidak bisa instan,” jelasnya.
Tips lain juga diberikan Prof. Kristoko, yaitu pertama dulu harus memiliki fokus atau konsentrasi, hendak mendalami bidang apa.
“Harus kuasai dulu fundamental sampai penerapannya ke mana dikuasai dulu. Setelah punya fokus dan kompetensi di bidangnya, mengikuti pelatihan terkait pengajuan dana hibah eksternal lalu berusaha semaksimal mungkin, membuat sebagus mungkin dan di submit. Kemudian tadi, endurance. Kalau ditolak sekali dua kali, jangan menyerah. Terus perbaiki hingga pada akhirnya, yakin deh, saat kita sudah menemukan tips dan triknya, pasti akan didanai,” jelasnya.
Untuk para mahasiswa, Prof. Kristoko menyampaikan bahwa mahasiswa- mahasiswa yang dilibatkan sebagai asisten termasuk mahasiswa bimbingan, diajarkannya bagaimana meneliti dengan baik, menganalisis persoalan, menulis jurnal, turun ke lapangan.
“Mereka jadi punya kompetensi untuk melakukan penelitian, dapat mengikuti jejak kami dan tentunya mahasiswa dapat terus belajar, fokus pada satu titik, satu rumpun ilmu,” katanya.
Prof. Hindri menambahkan bahwa setiap orang diciptakan untuk suatu pekerjaan atau peran tertentu. “Karena itu, kenali peran kita dan lakukan dengan sungguh-sungguh, karena itu adalah salah satu bentuk tanggung jawab kita terhadap Sang Pencipta. Mungkin akan butuh waktu untuk bisa mengenali peran kita, tetapi itu sepadan untuk dilakukan,” tegasnya.
Ning S