blank
Ilustrasi rokok. Foto: Dok/Pixabay

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kemenkes menyatakan, merokok merupakan kebiasaan yang harus dihindari. Selain berdampak buruk bagi kesehatan, merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit yang mengancam jiwa, seperti stroke, penyakit jantung dan kanker.

Beberapa jenis kanker yang disebabkan oleh kebiasaan merokok antara lain kanker paru-paru, kanker mulut, kanker kandung kemih, kanker kerongkongan, dan kanker ginjal. Selain yang telah disebutkan di atas, tahukah kamu merokok juga dapat menyebabkan kanker serviks?

Kanker serviks adalah kanker atau tumor yang terjadi pada dinding leher rahim, yaitu bagian paling bawah rahim yang menghubungkannya dengan vagina, sehingga disebut juga sebagai kanker leher rahim. Kanker serviks merupakan kanker nomor empat paling banyak dialami perempuan di seluruh dunia, serta penyebab kematian tertinggi di negara-negara berkembang. Bagaimana seseorang bisa terkena kanker serviks?

Penularan Kanker Serviks

Kanker serviks terjadi akibat infeksi virus HPV (Human Papillomavirus) yang menyebabkan sel-sel abnormal tumbuh di dinding leher rahim. Jika pertumbuhan sel-sel ini semakin tidak terkendali, lama kelamaan akan menjadi tumor ganas atau kanker.

Virus HPV ditularkan melalui kontak kulit dengan area yang terinfeksi, salah satunya lewat hubungan seksual. Namun, penularan bisa juga terjadi melalui kontak kulit dengan bagian di luar organ intim.

Gejala-gejala yang muncul biasanya berhubungan dengan vagina, seperti pendarahan tidak normal pada vagina, terutama setelah berhubungan intim, selesai menstruasi dan menopause. Selain iti rasa nyeri pada vagina, keputihan yang tidak normal, gatal dan berbau, serta rasa sakit saat buang air kecil.

Ada kalanya gejala kanker serviks tidak langsung muncul, terutama pada penderita stadium awal. Lakukan pemeriksaan atau skrinng pap smear untuk mendiagnosisnya, jika mengalami keluhan atau gejala di atas.

Perilaku Penyebab Kanker Serviks

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Hindari kebiasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks, seperti:

1. Hubungan seksual tidak aman
Sering berganti-ganti pasangan atau berhubungan intim di usia terlalu muda dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus HPV.

2. Pola makan tidak sehat
Pola makan yang rendah buah dan sayur serta menyebabkan berat badan berlebih dapat membuat orang lebih mudah terserang virus HPV.

3. Faktor kebersihan diri
Kurangnya kebersihan organ intim, seperti jarang membasuh vagina dengan air setelah buang air kecil kemudian mengeringkannya, dapat membuat organ intim lebih rentan terinfeksi virus HPV.

4. Merokok
Zat kimia yang terdapat dalam rokok bersifat karsinogenik, serta dapat memicu kanker dan merusak sistem pembersihan tubuh untuk melawan racun.

blank
Ilustrasi rokok. Foto: Dok/Pixabay

Merokok Meningkatkan Risiko Kanker Serviks

Wanita perokok berisiko 2 kali lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan wanita yang tidak merokok. Hal ini karena:

1. Merokok melemahkan sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh dibutuhkan untuk memerangi virus HPV. Zat kimia yang terdapat dalam asap rokok dapat menghambat respon imun tubuh dalam melawan racun, termasuk virus HPV.

2. Merokok dapat merusak gen tubuh
Zat karsinogenik dalam rokok dapat mengubah gen, sehingga sel-sel yang awalnya ramah terhadap tubuh berkembang menjadi tidak normal. Perkembangan sel abnormal yang semakin tidak terkendali dapat menjadi sel-sel kanker.

Hal ini tidak hanya berlaku bagi perokok aktif, tapi juga perokok pasif yang terpapar asap rokok berisi zat-zat kimia mematikan.

Berhenti Merokok untuk Mengurangi Risiko Kanker Serviks

Cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks adalah dengan berhenti merokok. Saat seseorang berhenti merokok, risikonya terkena kanker serviks menurun dan akan semakin menurun semakin lama ia berhenti merokok. Bahkan risiko seseorang, yang telah berhenti merokok selama 20 tahun lebih, untuk terkena kanker serviks sama dengan seseorang yang tidak pernah merokok sama sekali.

Berhenti merokok juga bermanfaat bagi perempuan yang telah mengidap kanker serviks, karena kesempatannya untuk sembuh meningkat.

Pengobatan Kanker Serviks
Kanker serviks bisa dicegah sejak dini dengan melakukan vaksinasi HPV, pada perempuan usia 9-26 tahun. Apalagi jika vaksinasi dilakukan sebelum mulai berhubungan intim untuk pertama kalinya.

Namun, jika sudah terinfeksi virus HPV, beberapa cara ini bisa dilakukan untuk mengobati kanker serviks.

1. Kemoterapi
Penggunaan obat berbahan kimia yang disuntikkan melalui pembuluh darah untuk membunuh sel-sel kanker.

2. Terapi yang ditargetkan
Penggunaan obat yang ditargetkan untuk menghancurkan serta mengendalikan pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker tanpa merusak sel yang sehat.

3. Imunoterapi
Penggunaan obat-obatan untuk menstimulasi kekebalan tubuh dan meningkatkan pertahanan alami tubuh, sehingga tubuh mampu mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker.

4. Operasi
Operasi dapat dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh jaringan rahim yang terkena kanker, seperti operasi laser, histerektomi, dan trakelektomi.

5. Radiasi
Radiasi biasa dilakukan pada penderita kanker serviks yang sudah memasuki stadium lanjut, dengan menggunakan sinar untuk membunuh sel-sel kanker.

Setelah paham merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker serviks dan kanker lainnya, segera hentikan kebiasaan ini jika kamu masih merokok. Berhenti merokok tak hanya mengurangi risiko kematian dini, tapi juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Ning S