TEGAL (SUARABARU.ID) – Sedikitnya 200 pemilik kapal di Kota Tegal, Jawa Tengah, menggeruduk Kantor Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Jongor Tegalsari, Kota Tegal, menolak kebijakan atas Penangkapan Ikan Terukur (PIT), Rabu (4/9/2024).
Ratusan masa nelayan Kota Tegal tiba-tiba merangsek saat ada acara diskusi Focus Group Discussion (FGD) di Aula yang sedang berlangsung di PPP Jongor. Tak pelak para narasumber dan peserta diskusi tak bisa berbuat banyak saat massa merangsek masuk dengan membawa poster berbagai tulisan menolak PIT.
Perwakilan pemilik kapal nelayan Kota Tegal, Tegar Prasetyo menuntut sistem PIT dibatalkan. Alasannya PIT tidak memihak terhadap nelayan. Sebaliknya PIT menyusahkan nelayan.
“PIT bisa menjadi akan KKN sebab diadakan sistem kuota, yaitu orang yang bermodal besar terutama investor asing bisa membeli kuota atau sistem jual beli kuota secara ilegal,” ucap Tegar.
Tegar minta zonasi dibebaskan, minimal berdampingan antara 711 dan 712. Tuntutan kedua masalah BBM agar ada harga khusus untuk nelayan. Selanjutnya Tegar minta supaya sanksi denda dihapuskan. “Karena denda 1.000 persen itu sangat memberatkan, mencekik nelayan. Kami nelayan Kota Tegal dan sekitarnya menolak PIT,” pekik Tegar.
Kepala Kantor PPP Jongor Kota Tegal, Tuti Suprianti menyampaikan, sebenarnya kegiatan ini dari Biro Isda Provinsi Jawa Tengah terkait berkelanjutan dari PIT.
Hal tersebut kata Tuti memang merupakan yang riskan karena tuntutan dari nelayan belum klop dengan kebijakan dari Kementrian Kelautan. “Kami hanya kebetulan ketempatan lokasinya di PPP Jongor,” ujarnya.
Menurut Tuti aspirasi nelayan tersebut sudah lama disampaikan, tetapi dari pemerintah pusat belum ada tindak lanjut atas tuntutan mereka. “Itu mungkin pemicunya. Kami tidak menyangka ada aksi ini. Karena pembahasannya terkait PIT yang salah satu narasumber dari Staf Kementrian Kelautan. Jadi mereka spontan,” ucap Tuti.
Hal senada disampaikan dari Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Fendiawan Isiantoro, yang mengaku kaget kedatangan ratusan nelayan yang tiba-tiba datang saat berlangsung acara FGD.
Merespon aksi massa, menurut Fendiawan tidak apa-apa, meskipun merasa kaget. “Kita terima keluhan mereka dan mudah-mudahan cepat direspon pemerintah agar para nelayan bisa melaut,” tutup Fendiawan.
Aksi masa nelayan mereda dan membubarkan diri dengan tertib setelah ditemui oleh Kepala Kantor PPP Jongor Kota Tegal, Tuti Suprianti bersama Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Fendiawan Isiantoro. Sepanjang aksi masa nelayan mendapat pengawalan dari jajaran Polres Tegal Kota.
Sutrisno