blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih berdialog bersama para mantan kades, Selasa 3/9.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih menggelar rapat koordinasi dengan para mantan kepala desa, Selasa  (3/9).

Setidaknya ada 200 kepala desa yang hadir dalam rakor tersebut yang berlangsung di Rumah Makan Yunani, Sruweng.

Bupati mengungkapkan, rapat koordinasi ini tidak lain untuk menjalin sinergitas antara Pemerintah Daerah dengan para mantan kepala desa. Sebab, para mantan kades pernah berjasa dalam mengemban tugas negara di lingkup pemerintah desa.

“Rapat kali ini untuk menyatukan persepsi dan menjalin silaturahmi antara Pemerintah Daerah dengan para mantan kepala desa. Mengapa ini perlu dilakukan, karena untuk membangun Kebumen perlu kebersamaan dan masukan dari berbagai pihak, termasuk para manten ini,”ujar Arif Sugiyanto.

Menurutnya, meski mereka sudah tidak lagi menjabat sebagai kepala desa, keberadaan para mantan kades tidak boleh dilupakan dan tanpa ada perhatian dari pemerintah. Sebab, bagaimana pun para mantan kades pernah berjasa dalam membangun desa, dan bersinergi dengan Pemda.

blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih bersama para mantan kades, Selasa 3/9.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

“Jadi ibarat kata, tidak boleh ada istilah habis manis, sepah dibuang. Bagaimana pun manten ini pernah berjasa dalam membangun desa. Membangun desa sama saja membangun kabupaten, provinsi, dan juga negara. Karena itu kesejahteraan mereka perlu diperhatikan,”terangnya.

Menurut Bupati, bentuk perhatian pemerintah kepada mantan kades, salah satunya adalah pemberian jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan yang ditanggung Pemda. Kemudian, diberikan uang pesangon, serta pemberian insentif bagi kades yang wilayahnya tidak punya bengkok.

“Kalau selama ini kan kades yang tidak memiliki bengkok kan tidak ada gantinya. Nah ini harus kita pikirkan, sekarang tidak boleh ada lagi. Desa yang tidak punya bengkok, kadesnya juga harus diberikan insentif, sebagai gantinya. Ini lebih pada azas keadilan,”terangnya.

Bupati juga menginginkan para kades yang sudah memasuki masa pensiun agar diadakan upacara pisah sambut dengan pedang pora sebagai bentuk penghormatan. Hal ini sudah dilakukan oleh Pemkab Kebumen kepada para PNS yang sudah pensiun.

Bupati menyatakan, semua itu bisa dilakukan asal ada komunikasi yang baik antara para manten dengan pemerintah. “Tanpa ada komunikasi yang baik, kan kita tidak tahu apa yang menjadi kebutuhan mereka. Forum seperti ini menjadi bagian dari serap aspirasi mendengarkan keluhan mereka,”ujarnya.

Saban Mahdi, mantan Kades Tambakrejo, Buluspesantren, mengapresiasi atas perhatian Bupati terhadap para mantan kades. Ia bersama para mantan kades yang lain merasa di era pemerintahannya, perhatian terhadap desa dan jajaran di bawahnya luar biasa.

“Beliau begitu luar biasa perhatiannya terhadap pemerintahan desa dan jajarannya. Banyak inovasi yang telah dilalukan. Di antaranya lomba desa berhadiah mobil yang digagas oleh Pak Bupati langsung. Lomba ini memotivasi kita agar lebih semangat lagi dalam bekerja,”tutur Saban

Menurut Saban, anggota BPD saat ini juga mendapat insentif, serta jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, termasuk kades, perangkat desa yang lain, serta mantan kades. Jaminan ini diakui, sebelumnya belum pernah diberikan.

“Tadi Bupati menyampaikan memberikan insentif bagi desa yang tidak punya bengkok, sebagai pengganti. Ini kita sambut baik,”ucap Saban.

Saban berpendapat, pembangunan di Kebumen dalam semua hal perlu dilanjutkan. “Saat ini pembangunan di Kebumen sudah semakin maju dan semakin meluas sampai desa-desa. Karena itu, ini harus dilanjutkan, sayang kalau berhenti hanya di periode pertama,”tandas Saban.

Komper Wardopo