Paslon Bupati-Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno dan Imron Rizkyarno dengan akronim Seno (kedua dan kesatu dari kiri), menerima rekomendasi dukungan dari PAN.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Di Kabupaten Wonogiri, Jateng, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkda) Tanggal 27 Nopember 2024 mendatang, diprediksi akan menjadi  kontestasi politik yang sengit. Yakni antara kubu Tarso-Teguh (Tangguh) dengan Setyo Sukarno-Imron Rizkyarno (Seno).

Melihat perkembangan terkini, Pemilihan Bupati-Wakil Bupati di Kabupaten Wonogiri, nampaknya hanya akan diikuti oleh dua kontestan (peserta pemilihan) saja. Yakni Paslon Tangguh melawan Paslon Seno. Meskipun di sejumlah tempat strategis, sempat muncul baliho Paslon Jumariyanto-Puput Hariadi.

Pesta demokrasi Pilkada Kabupaten Wonogiri Tahun 2024 ini, hanya akan menjadi kontestasi dua Paslon. Hal ini mengingat gabungan Parpol yang eksis di Wonogiri telah mengusung dua Paslon (Tangguh dan Seno). Sepertinya, ini menjadi sesuatu yang telah mengunci peluang untuk kemunculan Paslon lain. Kemungkinan besar, tidak akan terjadi kemunculan Paslon ketiga. Sebab, sudah tidak ada peluangnya lagi, karena gabungan Parpol yang eksis di Wonogiri telah mengusung Paslon Tangguh dan Paslon Seno.

Paslon Tangguh telah mendaftar ke KPU Kabupaten Wonogiri, Rabu (28/8/24) Pukul 10.39. Sebagaimana diketahui, Paslon Tangguh diusung oleh Parpol non (PDI Perjuangan-Partai Gerindra) yang tergabung dalam koalisi PUMA (Perubahan Untuk MAju). Yakni bergabungnya 6 Parpol Parlemen yang memiliki 23 kursi di DPRD Wonogiri.

Terdiri atas Partai Golkar yang memiliki 7 dari 50 kursi di DPRD Wonogiri, Partai Gerindra (4 kursi), PKS (5 kursi), Partai Demokrat (2 kursi), PKB (2 kursi) dan PAN (3 kursi. Bersama 11 Parpol non Parlemen terdiri atas PPP, PBB, Gelora, PSI, Partai Buruh Partai Umat, Partai Garuda, Partai Hanura, Partai Nasdem, Partai Prima dan Partai Perindo.

Tapi pada perkembangannya, Partai Gerindra (4 kursi) kemudian berkoalisi bersama PDI Perjuangan, disusul PAN (3 kursi) juga mundur dari koalisi PUMA untuk bergabungan ke PDI Pejruangan. Manuver politik dengan mengalihkan dukungannya ke kubu Seno, juga dilakukan oleh Partai Nasdem sebagai Parpol non-parlemen di lembaga legislatif Wonogiri, yakni juga mundur dari koalisi PUMA untuk mendukung Paslon Seno.

Sengkala

Dengan demikian kubu Seno didukung oleh tiga Parpol Parlemen dan satu Parpol non-Parlemen dengan total 34 dari 50 kursi parlemen di DPRD Kabupaten Wonogiri. Yakni PDI Perjuangan memiliki 27 kursi, bersama Patai Gerindra (4 kursi) dan PAN (3 kursi) serta Partai Nasdem yang dalam Pemilu Legislatif 14 Februari 2024 lalu mendapatkan dukungan 9.336 suara.

Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, menyatakan, Gabungan Parpol pengusung Paslon Tangguh Hari Rabu (28/8/24), telah mendaftarkan. Kubu Tangguh, didukung Parpol Parlemen sebanyak 16 kursi dengan pemilikan bekal perolehan suara sah sebanyak 200.784 (32,16%). Jumlah ini, telah jauh melebihi ambang batas minimal dukungan sebanyak 46.818 suara sah.

Sementara itu, Paslon Seno mengagendakan akan mendaftarkan ke Kantor KPU Kabupaten Wonogiri, Kamis malam nanti (29/8/24) dimulai selepas waktu Maghrib. Hal ini dilakukan untuk menghindari Hari Taliwangke Kamis Pon (29/8/24). Yakni Taliwangke Wuku Warigalit, dengan sebutan Warigamis berlambang Jalma Mati.

Sesuai kawruh (ilmu) Kejawen, Taliwangke merupakan hari Sengkala beraura negatif dan tidak baik untuk menggelar keperluan. Seperti keperluan hajatan, mendirikan rumah, memulai usaha dan lain-lain. Terlebih lagi, untuk mendaftarkan Paslon Bupati-Wakil Bupati atau Paslon Gubernur-Wakil Gubernur.

Kamis siang (29/8/24), di Kantor DPC PDI Perjuangan Wonogiri Jalan RM Said depan Pom Bensin Brumbung, Kalinacar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, sudah diramaikan kehadiran para petinggi bersama kader Parpol pengusung Paslon Seno. Ini dilakukan dalam mempersiapkan keberangkatan pendaftaran Paslon Seno ke Kantor KPU Kabupaten Wonogiri, yang akan dilakukan selepas waktu Maghrib nanti.(Bambang Pur)