Bupati Arif Sugiyanto ziarah dan tabur bunga di pusara makam pendiri Kebumen, Selasa 20/8) malam.(Foto:SB/Prokopim Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)– Memperingati Hari Jadi Kabupaten Kebumen Ke-395, Bupati Arif Sugiyanto bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih dan para Kepala OPD melaksanakan ziarah kubur ke makam para pendahulunya, Selasa (20/8) malam.

Ziarah ke makam para  Bupati pendahulu dan cikal bakal Kebumen, rutin dilaksanakan setiap tahun oleh jajaran pejabat Pemkab Kebumen dan Forkompimda untuk mengenang dan mendoakan para pendiri Kebumen yang dulu masih bagian dari wilayah Kerajaan Mataram Islam.

Ziarah kubur dibagi dua tim. Tim pertama dipimpin Bupati Arif Sugiyanto melaksanakan ziarah ke makam Arungbinang di Kutowinangun, dan Makam Ki Bodronolo di Desa Karangkembang, Kecamatan Alian.

Sedangkan tim dua dipimpin Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih berziarah ke Makam Kanjeng Pangeran Arya (KPA) Bumidirdjo di Desa Lundong, dan Makam Keluarga Tumenggung Kolopaking di Kalijirek, Kebumen.

“Alhamdulillah kita rutin melaksanakan ziarah ke makam para pendahulu kita. Bukan hanya pada saat hari jadi, tapi di hari-hari tertentu kita juga menyempatkan diri untuk berziarah, mengenang dan mendoakan para leluhur kita,”ujar Arif Sugiyanto.

Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih ziarah ke makam salah satu tokoh pendiri Kebumen, Selasa 20/8) malam.(Foto:SB/Prokopim Kbm)

Dari sejarah lokal, Ki Bodronolo adalah Bupati pertama Panjer (Kebumen) yang diangkat pada 21 Agustus 1629 M. Ia merupakan orang kepercayaan Sultan Agung Mataram yang membantu menyerang VOC di Batavia dengan menyiapkan Logistik.

Kemudian Ki Bagus Kertawangsa, atau Tumenggung Kelapa Aking juga merupakan Tumenggung Panjer yang diberikan oleh Amangkurat I karena jasanya menyembuhkan penyakit.

Sedangkan KPA Bumidirjo adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Agung Hanyokro Kusumo. Ia dikenal sebagai penasihat raja. Arungbinang juga merupakan keluarga bangsawan yang pernah menjadi Bupati Kebumen.

“Kebumen memiliki sejarah yang panjang. Ini adalah kota perjuangan, dahulu dipimpim oleh para pejuang yang ikut bersama dengan Kesultanan Mataram menyerang VOC Belanda. Para pendiri sejak dulu mengajarkan kita akan semangat persatuan dan kesatuan,”terang orang nomer satu di Kebumen itu.

Bupati berharap, di Hari Jadi Kebumen 395 ini, warga Kebumen selalu mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan. Terlebih menghadapi Pilkada 2024 pada 27 November mendatang. Bupati meminta apa pun pilihan politiknya, persatuan menjadi yang utama.

“Semua punya cita-cita dan keinginan untuk membangun Kebumen yang lebih baik. Maka kuncinya kolaborasi dengan semangat persatuan. Beda politik boleh, tapi persatuan dan kesatuan yang utama. Ingat bahwa membangun itu lebih susah daripada merusak,”tandasnya.

Komper Wardopo