Ny Muinah (81), memegangi foto putranya, Brigjen Pol Langgeng Purnomo Sabtu 10/8.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kisah haru dan inspiratif datang dari Ny Hj Muinah (81), perempuan sederhana di Kelurahan Panjatan RT 01 RW 02, Kecamatan Karanganyar, Kebumen.

Betapa tidak, salah satu anaknya, Kombes Pol Langgeng Purnomo (52), baru saja pecah bintang dari Karo SDM Polda Metro Jaya, kini diangkat menjadi Karobinkar SSDM Polri. Langgeng menggantikan Irjen Pol Ribut Hari Wibowo yang dipromosikan sebagai Kapolda Jateng.

Ny Muinah pun tak kuasa menahan tangis mengisahkan anak nomor lima dari delapan bersaudara itu kini benar-benar akan menyandang Jenderal Bintang 1 polisi. Ya, anak kampung yang sejak kecil rajin belajar dan suka olah raga itu segera resmi berpangkat Brigjen Polisi.

Kepada Suarabaru.id yang menemuinya, Ny Muinah mengaku, hingga Langgeng Purnomo meraih bintang, masih rajin berpuasa. Bahkan kebiasaan itu ia lakukan sejak menikah dan memiliki anak, ia selalu berpuasa dan mendoakan anak-anaknya.

Saat pak Langgeng Purnomo menjadi Kapolres Grobogan sekitar 2012 dan Kapolres Klaten 2014, Muinah pun rajin laku prihatin.”Sewaktu di Klaten saya malah ikut Pak Langgeng. Anak-anaknya masih kecil sehingga saya harus ikut membantu mengasuh,”kenang Ny Muinah.

Beberapa hari lalu, Ny Muinah dihubungi Bung (panggilan akrab Langgeng), mengabarkan ijazah jenderal sudah turun. Wanita itu pun tak kuasa menahan air mata. Ia segera meminta adik Pak Langggeng, Sri, (Sri Wahyuni, anak nomer 6) memesan 80 punjungan untuk tetangga sekitar sebagai rasa syukur.

Ny Muinah, menggendong anak Kompol Bakti Kautsar Ali, mantan Wakapolres Kebumen, yang bersilaturahmi, Sabtu 10/8.(Foto:SB/Komper Wardopo)

Perempuan sepuh namun masih sehat itu mengatakan, sebagai orang kecil bukan pegawai atau pejabat, selama ini membesarkan delapan anaknya dari hasil membanting tulang berdagang di Pasar Karanganyar dengan doa dan ikhtiar. Tentu bersama suaminya, almarhum Ngadimin Purwo Leksono, yang juga seorang pedagang.

Sang suami telah meninggal dunia sekitar 2019 lalu. Namun Ny Muinah masih sangat ingat pesan sang suami saat ia hamil tua dan hampir melahirkan Langgeng. Kala itu Pak Purwo memegangi perut istrinya sembari berkata,”Kowe arep lahir ya. Moga-moga suk dadi jenderal,”ujar Ny Muinah menirukan ucapan almarhum suaminya.

Rupanya ucapan sang ayah itu doa. Meski Pak Purwo telah tiada, sang anak yang lahir laki-laki itu kemudian berhasil meniti karier di kepolisian. Bahkan kini menyandang jenderal bintang satu di Mabes Polri. Tentu hal yang membanggakan. Bukan hanya bagi keluarga, namun juga bagi almamater maupun daerah asalnya.

Berlatih Judo

Menurut Ny Muinah, Langgeng sejak kecil memang anak yang rajin dan pandai. Nilai sekolah selalu di atas 7. Bahkan saat SDN Panjatan, sudah ikut kegiatan dokter kecil (UKS). Selanjutnya meneruskan ke SMPN 1 Karanganyar. Langgeng kemudian melanjutkan ke SMAN Gombong.

Ny Muinah menuturkan, sejak SMA itulah bakat kepemimpinan anaknya semakin kentara. Langgeng di rumah paling rajin dan disiplin. Selalu menjadi contoh bagi adik dan kakaknya. Sebelum Magrib sudah siap di rumah untuk belajar.

Sewaktu di SMA, banyak temannya yang suka main ke rumah. Langgengg juga diminta oleh guru ikut latihan judo. Kebetulan di Gombong kala itu ada pelatih judo hebat, Sutarno, dengan padepokan Judowaza yang telah melahirkan sejumlah orang hebat pula.

Tercatat didikan judo Pak Tarno telah melahirkan sejumlah jenderal TNI dan Polri “geng” judo Kebumen. Ada Marsekal Madya TNI Kusworo(Kepala Basarnas), Mayjen TNI Heri Wiranto (mantan Pangdam VI/Mulawarman), Irjen Pol Teguh Pristiwanto (mantan Kapolda Sulawesi Tenggara), Brigjen Pol Langgeng Purnomo hingga Kombes Pol Latif Usman, kini Dirlantas Polda Metro Jaya.

Langgeng Purnomo merupakan lulusan Akpol 1995. Dia lahir di Karanganyar Kebumen 15 Juni 1972. Sejak perwira menengah polisi, ia dikenal piawai di bidang SDM Polri. Sebelum menjadi Karo SDM Podal Metro Jaya, Pak Langgeng menjabat Karo SDM Polda Kalbar dan Polda Banten.

Sewaktu menjadi Kapolres Klaten 2014-2016, Pak Langgeng pernah meluncurkan aplikasi Laporan Polisi Desa (Lapoldes) yang ditujukan agar Bhabinkamtibmas di masyarakat selalu memantau kegiatan di masyarakat dan menciptakan keamanan desa-desa di Klaten.

Yang menarik, meski telah sukses menjadi polisi berpangkat perwira menengah dan perwira tinggi. Pak Langgeng sangat hormat kepada ibunya. Sebagai orang desa, pak Langgeng tak sungkan memanggl ibunya tetap dengan sebutan mbok.

Pak Langgeng pun sangat hormat dengan mantan guru jasmaninya yang juga pelatih judo, Pak Tarno di Gombong. Sewaktu Pak Tarno meninggal, Langgeng kala itu berdinas di Semarang, segera pulang ke Kebumen mengurus pemakaman pelatih judo sekaligus mantan guru jasmani di Akmil.

“Waktu itu saya di Semarang ikut Pak Langgeng, saya pesan urus sak kabehe. Saya tidak bisa pulang, Pak Langgeng langsung ke Kebumen melayat dan mengurus pemakaman Pak Tarno,”ucap Ny Muinah.

Komper Wardopo