J Christiono berharap, melalui pameran koran langka ini Masyarakat, terlebih anak-anak muda bisa mengetahui persuratkabaran yang menyuarakan kaum Bumi Putra yang memperjuangkan hak rakyat.
“Pameran ini sebagai jembatan sejarah, apalagi anak-anak zaman sekarang ini tidak pernah membaca bahkan memegang koran. Koran ini kan sebagai media penyampaian informasi bagian sejarah,” katanya.
Selain pameran koran, pihaknya juga menggelar berbagai kegiatan, di antaranya focus group discussion penyelamatan arsip bersejarah, diskusi buku berjudul Mereka yang Berjuang untuk Semarang terbitan kmunitas penulis Satu Pena, lokakarya penciptaan karya sastra, pelatihan content creator, dan jurnalistik masa kini.
Rumah PoHan yang berada di kawasan pariwisata utama Kota Semarang, turut tampil memberikan kontribusi bagi Semarang. Keberadaan Rumah PoHan bukan sekadar untuk keperluan bisnis, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang berbagai hal.
Keberadaannya untuk memperkaya pengetahuan wisatawan yang datang dan singgah, termasuk saat berlangsungnya Pameran Pers dalam Lorong Waktu yang berisikan antara lain koran-koran langka ini.
R. Widiyartono