blank
Wakil Bupati Wonosobo M Albar ketika hadir di acara pelatihan tata boga di Desa Siwuran Garung. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakerintrans) Wonosobo menggelar pelatihan berbasis kompetensi sumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 di Gedung Balai Desa Siwuran, Garung.

Pelatihan tersebut memilih program tata boga berbentuk kue kering dan basah yang pesertanya berjumlah 20 orang selama 6 hari dengan penggunaan bahan-bahan olahan hasil pertanian lokal.

Wakil Bupati M Albar menyampaikan bahwa momentum ini menjadi sarana bagi para peserta untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan diri. Sehingga mampu meningkatkan daya saing dalam persaingan dunia kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja baru.

Menurut Wabup, fasilitasi tersebut bukan hanya memberi kemampuan masak saja. Tapi juga untuk meningkatkan keterampilan dalam pemasaran dengan mengangkat nilai kuliner kearifan lokal yang hasilnya dapat menjadi daya ungkit perekonomian.

“Produk yang dihasilkan tidak hanya laku di Siwuran saja tetapi Kecamatan Garung, Jawa Tengah bahkan mancanegara” ungkapnya.

Melihat berbagai bentuk potensi kuliner ke depan di Wonosobo, Gus Albar mengingatkan juga angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2023 yang masih sebesar 4,95 persen.

Hal itu mengisyaratkan bahwa masih banyak tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

Salah satunya akibat dinamika perkembangan industri dan bisnis sehingga memerlukan peningkatan kapasitas keterampilan sebagai tanda dari ekonomi yang berkembang.

Alternatif Solusi

blank
Peserta pelatihan tata boga di Desa Siwuran Garung foto bersama dengan Wakil Bupati Wonosobo, M Albar. Foto : SB/Muharno Zarka

“Pelatihan semacam ini menjadi sebuah alternatif solusi tersendiri guna meningkatkan kapasitas dan daya saing tenaga kerja,” tegas dia

“Untuk apa? Yakni guna dapat memberdayakan dirinya, baik dengan bekerja pada perusahaan maupun dengan mendirikan usaha,” ujar dia.

“Salah satunya dibidang tata boga. Terlebih menilik industri boga atau kuliner tidak pernah berhenti menunjukkan eksistensinya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Disnakerintrans Wonosobo Prayitno mengatakan pelatihan dari dana DBHCHT memang rutin dilakukan setiap tahunnya sesuai kebutuhan pelatihan yang diminati.

“Dari sinilah memang DBHCHT itu diperuntukkan bagi calon-calon terlatih yang berada di kawasan-kawasan daerah tembakau seperti di Kecamatan Garung, Kertek, Mojotengah, Watumalang dan Kalikajar,” terangnya.

Harapannya, dari DBHCHT ini selain berguna untuk pelaksanaan pelatihan juga mensosialisasikan penggunaan cukai yang sangat bermanfaat bagi ketataniagaan cukai di Wonosobo.

“Berkat Wonosobo yang memiliki geografis dengan komoditas tembakau yang luar biasa, hal ini dapat menghasilkan pendapatan untuk daerah secara signifikan,” katanya.

“Sehingga penggunaan DBHCHT ini dapat di manfaatkan dengan baik untuk masyarakat menyesuaikan kebutuhan yang diharapkan,” pungkas Prayit.

Muharno Zarka