blank
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menerima kunjungan siswi SMA MTA Surakarta. Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menerima kunjungan siswa-siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) di Aula Cipto Mangunkusumo pada Senin, 29 Juli 2024.

Kunjungan tersebut diikuti oleh 36 siswa perempuan dan tiga guru pendamping dari SMA MTA Surakarta.

Guru pendamping dari SMA MTA Surakarta, Junardiono, S. S., mengatakan, bahwa sekolahnya melakukan kunjungan ke Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah untuk memperkenalkan para siswi SMA MTA Surakarta tentang Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dapat memberikan pembekalan kebahasaan dan jurnalistik.

“Siswi kami berharap bisa mendapatkan pembekalan materi mengenai bahasa dan jurnalistik. Diharapkan para siswi juga dapat mengembangkan media majalah yang dimiliki SMA MTA Surakarta, yaitu Gema,” ujar Junardiono.

Junardiono menyatakan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang telah menerima kunjungan siswi SMA MTA Surakarta.

Sementara itu, Ketua KKLP (Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional) BIPA Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Citra Aniendita Sari mengatakan, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu UPT (Unit Pelaksana Teknis) di bawah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang ada di Jakarta. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah juga mempunyai tugas yang sama dengan Balai Bahasa di provinsi lainnya, tetapi hanya dibedakan dari lingkup wilayah kerjanya.

“Tugas Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah sama dengan Balai Bahasa di provinsi lainnya. Jadi, hampir semua Balai Bahasa mulai dari Aceh sampai Papua itu tugasnya sama, tetapi lingkup kerjanya meliputi di setiap provinsi,” ujar Citra.

Citra menambahkan, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memiliki tujuh bidang atau sekarang disebut dengan KKLP. Ketujuh KKLP itu terdiri atas KKLP Perkamusan dan Peristilahan, KKLP UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia), KKLP Penerjemahan, KKLP BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing), KKLP Pemodernan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, KKLP Pembinaan Bahasa dan Hukum, dan KKLP Literasi.

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah juga memberikan pembekalan materi bahasa dan jurnalistik kepada siswi SMA MTA Surakarta oleh Agus Sudono. Dalam penyampaiannya, dia menjelaskan penulisan berita dan kaidah kebahasaan.

“Seorang penulis harus menguasai masalah atau bidang ilmu tertentu serta memahami kaidah kebahasaan. Sebelum wawancara, seorang wartawan atau jurnalis harus menyiapkan pertanyaan untuk narasumber dan kemudian menulis berita dengan bahasa yang baik juga,” jelas Agus.

Dalam penulisan berita, tambah Agus, seorang wartawan harus memperhatikan unsur 5 W plus 1 H, yakni siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Penggunaan bahasa dalam teks berita harus singkat, padat, dan jelas, tidak bertele-tele, juga harus diperhatikan, selain kaidah bahasa Indonesia.

“Berita itu dibaca oleh semua kalangan, dari yang berpendidikan sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Jadi, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang populer,” ungkapnya.

Ning S