JEPARA (SUARABARU.ID) – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menyebut inovasi Korsi Lipat yang diusung oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Muh Tahsin merupakan salah satu ikhtiar untuk menjawab persoalan birokrasi yang ada di daerah.
Penilaian tersebut diungkapkan Pj Bupati Edy Supriyanta saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi Program Korsi Lipat yang merupakan singkatan dari Koordinasi dan Kolaborasi Peran Staf Ahli untuk Solusi Tepat yang berlangsung di Pendopo RA Kartini Jepara, Senin 15 Juli 2024. Acara tersebut diikuti oleh para pimpinan OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Jepara.
Menurut Edy Supriyanta, berbagai permasalahan yang dihadapi oleh birokrasi di daerah sering kali disebabkan oleh lemahnya koordinasi dan kolaborasi antar para pemangku kepentingan. “Akibatnya kebijakan yang diambil baik dalam formulasi maupun implementasinya menjadi kurang efektif,” terangnya. Program Korsi Lipat ini merupakan salah satu ikhtiar untuk dalam menghadapi persoalan tersebut, tambahnya
Ia juga mengajak perangkat daerah agar ikut aktif dalam program Korsi Lipat dalam perumusan kebijakan, sehingga semakin berkualitas.
Sementara Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Muh Taksin menjelaskan, menciptakan pemerintahan yang berorientasi pada hasil merupakan salah satu perwujudan dari pelaksanaan reformasi birokrasi. “Harapannya, hasil dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat atau stakeholder instansi pemerintah,” terangnya.
Selanjutnya ia mengungkapkan, pengambilan keputusan yang tepat oleh Kepala Daerah dalam memecahkan atau mengantisipasi isu dan permasalahan daerah sangat berpengaruh. “ Karena itu rekomendasi dan telaahan yang berkualitas sangat diperlukan dari Staf Ahli Bupati,” ungkap Muh Tahsin.
Ia juga menjelaskan, ada sejumlah permasalahan yang dihadapi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik yang begitu kompleks. “Mulai dari ketidaktersediaan anggaran dikarenakan menjadi satu dengan pimpinan, tidak tersedianya staf pelaksana yang membantu, intensitas pertemuan dengan Perangkat Daerah yang rendah, sistem kerja yang cenderung Silo yang berakibat pada kualitas telaah dikarenakan terbatasnya data dan informasi untuk pemecahan masalah/isu daerah guna memberikan rekomendasi kepada pimpinan dalam pengambilan kebijakan,” tutur Muh Taksin.
Dengan adanya permasalahan tersebut, Korsi Lipat yang merupakan akronim dari Koordinasi dan Kolaborasi Peran Staf Ahli untuk Solusi Tepat di Kabupaten Jepara dapat menjadi wadah dalam menggali data antar Perangkat Daerah melalui kegiatan forum.
“Harapannya mampu untuk meningkatkan kualitas telaahan/rekomendasi dalam pengambilan kebijakan, kerjasama antar Perangkat Daerah yang terus meningkat hingga koordinasi antar Perangkat Daerah dapat terjalin dengan baik. Untuk mewujudkannya diperlukan komitmen setiap instansi pemerintah dan didukung setiap elemen dalam struktur organisasi instansi pemerintah,” ungkapnya.
Dalam memperkuat kordinasi dan kolaborasi menurut Muh Tahsin sangat efektif menggunakan aplikasi SAMUDERA yang merupakan sebuah platform atau aplikasi yang mewadahi keperluan pemenuhan data serta membagikan dalam satu mekanisme yang mudah, murah, cepat dan efisien sehingga pengguna/user tidak perlu repot mencari data kesana kemari.
“Koordinasi dan Kolaborasi antar Perangakat Daerah sangat diperlukan untuk mensukseskan program-program tersebut, sehingga tujuan Rencana Pembangunan Daerah dapat tercapai. Kedua hal ini sangat berkaitan erat guna pemberian informasi yang lebih lengkap dan mudah kepada pengguna aplikasi,” pungkasnya
Hadepe