Pembukaan Persari dilakukan oleh Kamabigus SMP Negeri 1 Welahan, Rofi'i, S.Pd., M.Pd. dengan pemukulan gong. Foto: Kholipah

JEPARA (SUARABARU.ID) -Pramuka merupakan singkatan dari kata Praja Muda Karana artinya rakyat muda yang suka berkarya. Karena itu gerakan kepanduan sangat penting dilaksanakan di sekolah untuk mendidik generasi muda yang tangguh, memiliki keberanian dan kepribadian yang baik, serta aktif dalam masyarakat.

Tujuan gerakan pramuka adalah agar setiap praja muda karana memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Sesuai isi Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.

Kamabigus Rofi’i secara simbolis mengalungkan tanda peserta Persari SMPN 1 Welahan. Foto: Kholipah

Pendidikan pramuka lebih banyak dilaksanakan di luar ruangan, diisi dengan kegiatan yang menyenangkan, mendidik dan terarah. Gerakan pramuka menjadi wadah untuk mencapai tujuan pramuka, melalui pendidikan dan pelatihan pramuka, pengembangan pramuka, pengabdian masyarakat dan orang tua, permainan yang berorientasi pada pendidikan.

Untuk mengimplementasikan gerakan pramuka sekaligus menyambut peserta didik baru dan lebih memperkuat karakter, dengan mempertimbangkan banyak hal, SMP Negeri 1 Welahan melaksanakan kegiatan selama  satu hari yang disingkat dengan Persari.

Kegiatan api unggun dalam kegiatan Persari SMPN 1 Welahan. Foto: Kholipah

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik baru didampingi oleh Dewan Penggalang. Dewan Penggalang adalah peserta yang dibesarkan dari jenjang yang lebih tinggi dan sudah dikukuhkan dalam pelantikan.. Tugas mereka menjadi corong penggiat gerakan pramuka di SMP Negeri 1 Welahan, bersama guru dan pembina pramuka.

Acara Pembukaan Persari yang dilaksanakan tanggal 27 Juli 20224, dibuka oleh Kamabigus, Rofi’i, ditandai pemukulan  gong dilanjutkan pengalungan tanda peserta Persari secara simbolik kepada peserta didik. Kamabigus memberikan pesan kepada seluruh peserta Persari untuk menanamkan  Trisatya dan Dasa Dharma dalam hati, dengan kesungguhan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pramuka berkembang yang kecil menjadi tumbuh, menjadi kepribadian, menjadi cita-cita sehingga kita menjadi manusia yang paripurna, menjadi manusia yang sempurna, yang baik, baik di mata Sang Pencipta, Allah SWT, di mata Masyarakat, orang tua maupun orang-orang di sekitar kita.

Menjadikan Trisatya dan Dasa Dharma Pramuka sebagai detak nadi, nafas kita dalam setiap langkah” nasehat panjang yang diberikan oleh Kamabigus SMP Negeri 1 Welahan kepada para peserta Persari.

Puncak kegiatan Persari adalah pelaksanaan api unggun, satu acara yang berjalan khidmat, di tengah kobaran api yang menjulang tinggi, di tengah lingkaran para peserta Persari. Pembina upacara, Noor Ali Fauzi, menjelaskan tentang filosofi api yang menggambarkan persatuan dan kekeluargaan, penerangan dan pendidikan, hubungan dengan alam dan semangat gotong royong.

“Kayu-kayu kecil mempunyai peranan yang besar untuk tetap menyalakan api unggun, begitu juga kita, tidak ada sesuatu yang menjadi besar jika tidak didukung dari yang kecil” yang dilanjutkan dengan penutupan acara api unggun.

Harapan besar bagi sekolah, setelah pelaksanaan kegiatan Persari, ada nilai yang dapat dipetik oleh para peserta didik, yang akan berlanjut pada kegiatan pembelajaran sehari-hari, menjadi peserta didik yang berkarakter, terampil, mandiri, tangguh dan konsisten sehingga ada dampak yang positif di seluruh aspek pada pendidikan, mewujudkan pendidikan yang berkualitas di SMP Negeri 1 Welahan.

Hadepe -Kholipah, S.Pd.