KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kebumen Sukarno mengajak para Penyuluh Agama Islam menyukseskan seluruh program mandatori yang ada di Kementerian Agama.
Salah satunya yaitu program pemberdayaan ekonomi umat melalui dunia pariwisata dan budaya yang menjadi salah satu aset yang harus dikembangkan di Kabupaten Kebumen maupun di Kedu.
Sukarno menyampaikan hal tersebut sewaktu membuka Rapat Koordinasi Penyuluh Agama Islam se eks Karesidenan Kedu di Rest Area Rumah Makan Haji Tino yang terletak di kawasan wisata Pantai Mliwis, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen.
Turut hadir mendampingi Kakankemenag Kasi Bimas Islam Salim Wazdy dan sejumlah pejabat di lingkungan Kankemenag Kabupaten Kebumen.
Lebih lanjut Sukarno juga mengenalkan beberapa obyek wisata yang ada di Kebumen. Di antaranya Pantai Mliwis, Sagara View, Pantai Menganti, Pantai Pandan Kuning, Gua Jatijajar dan lain sebagainya sebagai wisata unggulan daerah.
Tidak ketinggalan ia mengenalkan juga objek wisata Waduk Sempor yang juga terkenal dengan wisata kuliner mendoan amba Syahrini KW.
“Selamat datang di Kabupaten Kebumen dan selamat mengikuti Rapat Koordinasi, semoga bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan kita semuanya bisa kompak dan saling bersinergi,”ucapnya.
Bukan tanpa alasan Kakankemenag mempromosikan objek wisata di Kebumen, terutama Pantai Mliwis di Kecamatan Ambal. Hal tersebut sekaligus mengenalkan adanya “Majelis Jigang” (Ngaji sambil dagang) yang diprakarsai Penyuluh Agama Islam Kecamatan Ambal.
Kepala Kemenag Kebume menjelaskan, Majelis Jigang diluncurkan sejak 19 Oktober 2021 dan hingga saat ini telah memiliki sekitar 205 jamaah. Semuanya merupakan para pedagang di sekitar Pantai Mliwis. Adapun pertemuannya diadakan setiap Kamis Kliwon diisi dengan mujahadah Asmaul Husna dan pengajian.
“Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan garda terdepan Kementerian Agama, Penyuluh harus siap ditugaskan dimana pun dan bisa bersinergi dengan siapa pun di mana ia ditugaskan. Penyuluh Agama harus bisa masuk ke berbagai lini kehidupan masyarakat melalui kemampuannya dengan bahasa agama yang dimiliki, termasuk juga di sektor wisata,”pesan Sukarno.
Kasi Bimas Islam Salim Wazdy menambahkan, dari sekitar 205 jemaah Jigang yang berjualan makanan di sekitar Obyek wisata Pantai Mliwis, sebanyak 80 persennya telah memiliki sertifikat halal.
Menurut Salim, ini menunjukkan adanya kerjasama dan sinergi yang baik antara para pedagang dan Penyuluh Agama Islam di komplek wisata pantai Mliwis.
Bahkan melalui para Penyuluh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen juga telah memprakarsai berdirinya tempat ibadah di lokasi wisata Pantai Mliwis.
“Walaupun tidak bisa membantu secara penuh, tetapi kami telah ikut serta dalam pembangunan mushola Al Hidayah,”imbuh Salim.
Komper Wardopo