blank
Penandatanganan komitmen bersama, antara Biro Hubungan Masyarakat KPK dengan Dinas Kominfo Jawa Tengah, tentang diseminasi dan publikasi materi antikorupsi, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu 20 Juli 2024. (Foto: Pemprov Jateng)

 

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, menyelenggarakan Workshop Konten Kreatif dan Jurnalistik yang dilangsungkan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu 20 Juli 2024

Pelatihan konten narasi jurnalistik dan konten kreatif di Semarang langsung dilakukan oleh Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, perwakilan dari Katadata.co.id, dan Project Multatuli.

Ali Fikri mengatakan, pada prinsipnya narasi pemberitaan di media massa akan lebih bervariasi bila informasi yang disuguhkan tidak hanya sebatas penangkapan atau penindakan pelaku korupsi, suap, gratifikasi, atau pemerasan.

“Konten tentang pencegahan melalui gerakan antikorupsi, menulis dengan data, serta jurnalisme investigasi itu akan menjadi teknik penyampaian pesan yang lebih menarik. Maka di sini nanti biar disampaikan oleh narasumber dari Katadata.co.id tentang bagaimana mengolah data menjadi konten menarik. Kemudian dari Project Multatuli bagaimana tips investigasi dimulai dari riset dan sebagainya,” ujar dia.

Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum dalam pembukaan kegiatan mengatakan, pelatihan tersebut untuk memberikan pendidikan antikorupsi, dengan melibatkan berbagai kalangan, termasuk rekan-rekan Dinas Kominfo dan jurnalis lintas media.

“Semua yang dilakukan tidak akan efektif, tanpa dukungan seluruh masyarakat. Kita harus bersama-sama memerangi korupsi di negara ini, sehingga berdampak pada kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,” kata Riena saat membuka acara.

Dia menyambut baik kegiatan itu, yang dibarengi dengan penandatanganan komitmen bersama, antara Biro Hubungan Masyarakat KPK dengan Dinas Kominfo Jawa Tengah, tentang diseminasi dan publikasi materi antikorupsi.
Tentunya, kata dia, apa yang dilakukan, bisa diikuti oleh seluruh Dinas Kominfo Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Riena mengajak masyarakat menyuarakan pesan antikorupsi dan menjaga integritas, melalui seluruh kanal yang dimiliki, termasuk menggandeng rekan-rekan media massa.

“Saya berharap, ilmu yang didapat hari ini bisa diimplementasikan dalam
melaksanakan tugas keseharian.

Khususnya, meliterasi masyarakat, dengan konten dan pemberitaan positif. Sehingga, masyarakat dapat cerdas bermedia,” jelas Riena.

Ia berharap, nantinya jurnalis dapat menyajikan informasi antikorupsi, dengan cara yang menarik dan mudah difahami. Dengan begitu, masyarakat mengerti dan mendukung upaya antikorupsi, dengan tidak memberikan celah penyimpangan, seperti tidak lagi memberikan suap, gratifikasi, dan sebagainya.

Riena juga berharap jajaran OPD dan jurnalis dapat semakin berintegritas, bersama menguatkan komitmen untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi, dimulai dari diri masing-masing.

Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK RI, Yuyuk Andriati Iskak mengatakan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan kolaborasi dan memperkuat sinergi antarlembaga pemerintah.

Tujuannya, agar mampu menjawab tantangan dan memberikan layanan informasi kepada publik, untuk mendukung perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Di samping itu, menyampaikan informasi kelembagaan melalui media yang dikelola oleh para stakeholder, untuk penyampaian secara lebih luas.

“KPK selalu berkomitmen untuk meningkatkan upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, tentang bahaya korupsi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Komunikasi dan Informatika di berbagai daerah,” kata Yuyuk.

Menurutnya, pelatihan yang diselenggarakan bersama Diskominfo Provinsi/Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah ini, mengangkat topik Mengubah Ide Menjadi Aksi. Pelatihan tersebut merupakan kegiatan pendamping dari Kompetisi Suarakan Aksimu, yang diselenggarakan KPK.

Ia menyampaikan, kompetisi itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, dalam upaya pemberantasan korupsi. Kompetisi terbuka untuk umum, dengan dua kategori utama yaitu Kategori Video Iklan Layanan Masyarakat (ILM) dan Kategori Penulisan Jurnalistik

Ia berharap melalui pelatihan ini, para peserta dapat meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi konten yang kreatif, inovatif, dan menarik. Konten yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi media yang efektif, dalam menyampaikan pesan antikorupsi kepada masyarakat luas.

“Kami sangat menghargai kehadiran rekan-rekan media dalam acara ini. Peran media sangatlah penting, dalam menyampaikan informasi yang akurat dan bermanfaat kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, pelatihan untuk media mengambil tema Jurnalistik Data Antikorupsi yang diharapkan dapat menambah kompetensi teknis penulisan jurnalistik, agar bisa mengemas data dan informasi terkait pemberantasan korupsi, untuk menjadi isu yang menarik di pemberitan media,” imbuhnya.

Sebagai mitra KPK, lanjutnya, jurnalis bersama-sama membangun dan memelihara nilai-nilai antikorupsi.

Sementara, jajaran ASN sebagai pelayanan masyarakat, khususnya di Provinsi Jawa Tengah, diharapkan dapat memberikan layanan publik yang berintegritas, dengan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi.

“Dengan layanan publik yang berintegritas, prima, baik, tentunya kita harapkan kepercayaan publik ikut meningkat,” imbuhnya.

Dalam kesempatan, Yuyuk bersama sejumlah jajarannya mengajak Riena dan Inspektur Provinsi Jateng Dhoni Widianto, melihat bus bergambar logo KPK, serta beberapa tulisan bernada pencegahan korupsi, yang terparkir di halaman kantor Gubernur Jateng.

Diaz Aza