blank
Sekda Jateng bersama Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kumbul Kuswidjanto Sudjadi dan bersama memukul kentongan menandai pembukaan bimtek Keluarga berintegritas, Senin (8/7/2024). Foto: R. Widiyartono

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kumbul Kuswidjanto Sudjadi mengatakan, dalam survei KPK terhadap keluarga, ternyata cuma 4 persen pasangan suami-istri yang menanamkan kejujuran dalam keluarga.

Hal itu disampaikan Kumbul Kuswidjanto saat memberikan sambutan dalam bimbingan teknis keluarga berintegritas yang diselenggarakan Pemprov Jateng di Gedung C, Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Semarang, Senin (8/7/2024).

Padahal, keluarga yang berintegritas adalah kunci utama penanggulangan korupsi. Dari keluarga yang berintegritas, kemudian meningkat ke RT, RW dan makin ke atas berintegritas.

“Karenanya KPK tidak bisa berdiri sendiri, perlu kerja sama pencegahan dan pemberantasan dari segenap lapisan Masyarakat. Karena bisa jadi, hari ini kita tidak krupsi tetapi besok belum tentu,” kata Kumbul.

Pemberantasan korupsi, kata Kumbul, tidak hanya cukup dengan penegakan hukum. “Perlu Gerakan pendidikan dan perbaikan system. Maka diperlukan adanya keluarga yang berintegritas,” tandas Kumbul.

Dengan keluarga yang berintegritas, tambah Kumbul, akan tercipta SDM unggul untuk Indonesia emas.

Suami Harus Terbuka

Sekda Jateng Sumarno yang membuka kegiatan ini mengingatkan, suami bekerja mencari nafkah untuk keluarga. “Ketika gajian, suami akan mempertahankan uang gaji tersebut, bahkan ketika dirampok pun pasti akan melawan. Tetapi setelah sampai rumah, semuanya diserahkan kepada istrinya,” kata Sumarno.

blank
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kumbul Kuswidjanto Sudjadi memberikan sambutan dalam bimtek Keluarga Berintegritas. Foto: R. Widiyartono

Karena itu dia mengingatkan, agar suami selalu terbuka kepada keluarga. “Rezeki yang dibawa pulang adalah rezeki yang halalan thayiban. Jangan sampai kita menghidupi keluarga, mendidik anak dengan rezeki yang halal. Percuma kita mendidik anak dengan rezeki yang tidak halal,” kata dia.

Dalam acara yang diikuti oleh para pejabat utama di jajaran Pemprov Jateng ini, Sumarno juga mengingatkan, agar istri selalu mengontrol suami, apakah rezeki yang dibawa pulang oleh suami itu halal.

“Bila suami membawa rezeki yang tidak wajar, tidak sesuai dengan penghasilannya, harus diingatkan,” kata Sumarno.

Selain Kumbul Kuswidjanto Sudjadi yang tanmpil sebagai narasumber, juga hadir Eko Suseno Matrutty, seorang motivator.

wied