Kepala Balai Pemasyarakatan Semarang, Sarwito (26/6/2024). Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Semarang, Sarwito menyerahkan piagam penghargaan kepada pegawai teladan saat apel pagi di halaman Bapas Semarang, Selasa (25/6/2024).

Penghargaan pegawai teladan periode bulan Mei 2024 tersebut diberikan kepada Vika Viqiana selaku Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Muda Bapas Semarang. Vika terpilih sebagai pegawai teladan berdasarkan hasil keputusan rapat pengelolaan manajemen SDM yang dipimpin langsung oleh Kepala Bapas Semarang, dan dihadiri oleh Pejabat Pengawas, Kaur Kepegawaian, serta Tim Pembangunan Zona Integritas.

Dikatakan, bahwa kedisiplinan, kinerja, perilaku kerja serta keaktifan pegawai dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Bapas Semarang menjadi penilaian dalam menentukan pegawai teladan.

Selain penyerahan penghargaan pegawai teladan, pada apel pagi juga diberikan punishment berupa pemakaian rompi koreksi bagi pegawai yang paling sering datang terlambat. Hal ini sebagai upaya Bapas Semarang mendorong peningkatan kedisiplinan pegawai.

Pegawai yang pagi ini diwajibkan memakai rompi koreksi selama satu hari, tercatat selama bulan Mei 2024 terlambat datang ke kantor sebanyak 4 kali dengan total keterlambatan sebanyak 12 menit.

“Pemberian reward dan punishment dilakukan sebagai upaya Bapas Semarang dalam meningkatkan kinerja jajarannya. Pemberian penghargaan pegawai teladan dan pemakaian rompi koreksi jangan hanya dilihat dari selembar kerta piagam penghargaan ataupun rompi yang dikenakan. Namun sebagai pengingat kita, untuk terus berupaya menjadi Aparatur Sipil Negara yang mampu mengimplementasikan tata nilai PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif) dan core values ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),” terang Sarwito.

Mantan Kepala Lapas Bondowoso tersebut juga menekankan agar jajaran melaksanakan komitmen yang telah disepakati bersama, dalam mewujudkan pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di lingkungan Bapas Semarang.

“Kata “siap” yang kita keluarkan jangan hanya sekedar ABS (Asal Bapak Senang), namun harus benar benar “siap” untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh tanggungjawab,” tegas Sarwito

Sarwito juga mengingatkan jajarannya untuk terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Tidak hanya koordinasi dan kolaborasi ditingkat internal, namun juga dengan instansi luar atau stakeholder terkait.

Ning S