“Tarian ini wajib dijadikan sebagai penyambutan tamu yang datang, karena Lengger lahirnya di sini. Maka kita harus nguri-uri kebudayaan di sini,” ujarnya.
Pihaknya berharap ke depan tarian Lengger bisa dikenal hingga nasional. “Harapan kita Lengger menjadi icon Wonosobo, paling tidak untuk Lengger Punjen-nya. Karena selama ini Lengger sendiri memiliki hak karya cipta Banyumas,” ucap Ahmad.
“Kalau kita ada topeng Lengger, yang merupakan salah satu topeng yang digunakan dalam kesenian tradisional, Tari Topeng Lengger atau dikenal dengan Lenggeran oleh masyarakat Wonosobo,” sambungnya.
Dikatakan, di Dusun Giyanti, ritual penyambutan tamu berupa kirab juga wajib dilakukan. “Meskipun turun hujan, ritual penyambutan tamu tetap kita gelar. Kemudian kita ada explore alam, dan UMKM. Banyak sekali produksi yang ditonjolkan di sini diantaranyayang produksi combro, ada pengrajin anyaman bambu, topeng, ada event tahunan seperti nyadran suro, vestival mesusi beras dan masih banyak lagi,” terang Ahmad.
“Semua ada paketannya dengan harga relatif murah. Di sini juga disediakan home stay dengan standar nasional. Untuk paket lain sesuai permintaan, kami juga siapkan,” tandasnya.
Ning S