Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyerahkan sapi kurban ke Ponpes Wali, Kabupaten Semarang, Kamis (13/6/2024). Foto: Dok/Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Perbedaan merupakan suatu rahmat yang di atasnya terdapat nilai gotong serta persatuan dan kesatuan. Diharapkan tidak akan ada sikap fanatisme yang berlebihan untuk menghindari konflik di tengah masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat melaksanakan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Wakaf Literasi Islam Indonesia (Wali) di Desa Candirejo Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang pada Kamis (13/6/2024).

Dalam kunjungannya, Kapolda sekaligus menyerahkan hewan kurban berupa tiga ekor sapi yang diterima langsung oleh Pengasuh Ponpes Wali, K.H Anis Maftuhin.

Kapolda berpesan agar masyarakat yang nantinya saling berhadapan saat pemilu diberikan pemahaman bahwa perbedaan terkait pilihan tidak dijadikan suatu polemik, sehingga kedamaian dan rasa aman akan tercipta di tengah masyarakat.

“Diharapkan tidak muncul rasa fanatik yang berlebih-lebihan, guna mencegah terjadinya gesekan di tengah masyarakat,” kata Luthfi.

Luthfi mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh setiap informasi yang diperoleh dari media sosial. Dirinya juga menekankan pentingnya menyaring dan mencari kebenaran suatu informasi sebelum menyebarkannya.

“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersinergi menciptakan suasana aman dan kondusif, demi terwujudnya pemilu yang aman dan damai. Jangan mudah terpengaruh bila ada berita tidak benar di media sosial,” tuturnya.

Kapolda juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama kepemimpinannya sebagai Kapolda Jateng masih ada sikap perbuatan dari anggota yang kurang berkenan di hati masyarakat. “Berikan kami kritik yang membangun, sehingga kedepan polisi menjadi lebih baik. Karena besar kecilnya Polri ditentukan oleh masyarakat,” tandasnya.

Ning S