Leader GSM Klaten Ariyanto M.Toha melakukan diskusi bersama PIC SMP N 2 Delanggu, Kamis, 13 Juni 2024. Foto : Dra.Ambarwati, S.Pd

KLATEN (SUARABARU.ID)Roadshow leader GSM Klaten Ariyanto M.Toha dalam mendiskusikan persiapan Gerakan Turun Sekolah Batch#2 berakhir di SMP Negeri 2 Delanggu Kamis, 13 Juni 2024. Diskusi berlangsung di ruang pertemuan sekolah tersebut bersama  Dra.Ambarwati, S.Pd dan Devi Sri Lestari, S.Pd.

SMP Negeri 2 Delanggu mengajukan 14 kelas GTS sehingga termasuk dalam kategori 12 dari 38 sekolah yang kelas GTSnya melampaui ekspektasi dengan antusiasme yang begitu tingginya. Oleh karenanya, diperlukan ruang diskusi lebih mendalam mengenai persiapan GTS Bacth#2 yang akan diadakan di SMP Negeri 2 Delanggu nantinya.

“Saya datang ke sini dalam rangka mengajak diskusi SMP Negeri 2 Delanggu perihal persiapan mahasiswa yang nantinya diturunkan ke sini pada GTS Batch#2 bulan Juli mendatang. Pertama yang ingin saya sampaikan adalah apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada SMP Negeri 2 Delanggu yang sangat antusias mengikuti GTS Batch#2 ini terlihat dari banyaknya kelas yang didaftarkan,”ucap Toha Leader GSM Klaten.

“Kedua bahwa GSM Klaten baru kali pertamanya mengikuti GTS Batch#2 ini sehingga kami masih dalam tahap belajar bersama. Berkaitan dengan itu, setiap daerah, kabupaten/kota dibatasi hanya 20 sekolah peserta GTS. Namun antusiasme di GSM Klaten yang baru lahir akhir 2023 terlihat pada pendaftar peserta GTS mencapai 38 sekolah,” ujar Toha

Lebih lanjut lagi bahwa setiap sekolah yang mendaftar hanya dibatasi paling banyak 3 kelas GTS dengan asumsi 10 siswa tiap kelasnya diisi dengan maksimal 3 mahasiswa,” jelas Toha sapaan akrabnya.

“Melihat antusiasme SMP Negeri 2 Delanggu yang mendaftarkan 14 kelas menjadi peserta GTS, maka diskusi ini sangat diperlukan sebagai konfirmasi keikutsertaan pada GTS Batch#2 ini. Maka kami tawarkan dua opsi, pertama bahwa SMP Negeri 2 Delanggu ikut GTS Batch#2 ini dengan hanya 3 kelas atau tetap 14 kelas di GTS Batch#3 tahun depan. Untuk formulasi setiap kelasnya bias dibicarakan di internal sekolah termasuk tanggalnya. Kita mengambil GTS pada momen MPLS bukan berarti harus pada tanggal-tanggal MPLS. Kami tawarkan interval antara tanggal 10 hingga 31 Juli untuk pelaksanaan GTS nantinya,”lanjut Toha.

“Hasil dari diskusi kita nanti akan kami sampaikan kepada Kepala SMP Negeri 2 Delanggu bapak Budi Wahyono, S.Pd.I., M.Pd,” ujar Ambar

Di sela-sela diskusi, Ambarwati menceritakan pengalaman spiritualnya bersama GSM yang sangat menyentuh hatinya bahwa mendidik manusia itu tidak hanya transfer knowledge saja akan tetapi pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan jauh lebih penting dari kognitif itu sendiri.

“Saya merasakan perasaan yang begitu mendalam ketika kenal GSM pertama kali di Umbul Besuki, ditambah saat Fouder GSM Pak Muhammad Nur Rizal, bu Novi dan tim GSM Pusat bertandang ke SMP kami hingga kami tak dapat membendung air mata kami yang spontan keluar begitu saja,”ungkapnya.

Devi Sri Lestari juga pernah didelegasikan oleh kepala sekolah untuk mengikuti Temu Obral Kolah di Rumah GSM Trucuk pada bulan Mei lalu. “Saya memang baru kenal GSM saat diminta pak KS mewakili SMP Negeri 2 Delanggu dalam Obral Kolah di Rumah GSM Trucuk dan saya merasakan ada yang berbeda dengan guru-guru GSM,”tuturnya.

“Kami berharap dengan berbagai kolaborasi kami bersama GSM dapat tercipta iklim GSM di sekolah kami dan kami yakin walaupun sedikit pasti ada perbedaan yang kami rasakan kea rah yang lebih baik,”pungkasnya.

 

Hadepe -Arsapa