JEPARA(SUARABARU.ID) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI akan membantu nelayan di Jepara untuk mengenali kondisi cuaca. Pengetahuan itu akan diberikan dalam kegiatan bertajuk Sekolah Lapang Nelayan Cuaca (SLNC). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara rencana tersebut.

“Terima kasih. Tentu kami mendukung program ini. Kami tunggu,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko. Hal itu dia sampaikan saat menerima Kepala BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, Taruna Mona Rachman dalam audiensi di ruang kerja Sekda Jepara, Senin (27/5/20240.

Sekda menyebut, sekolah cuaca akan sangat membantu nelayan memaksimalkan potensi perikanan di Jepara yang memiliki garis pantai sepanjang 83 kilometer di luar Karimunjawa. Bahkan, ke depan Edy Sujatmiko meminta ada sekolah cuaca untuk petani garam seiring banyaknya tambak garam di Kecamatan Kedung.

Berdasar data yang ada di Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Jepara, luas tambak garam di Jepara pada tahun 2023 mencapai 562, 57 hektare. Tambak ini dikelola 496 petambak garam. Produksi garam tahun selama tahun 2023 mencapai 56.563 ton.

Dalam audiensi itu, Kepala BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Taruna Mona Rachman hadir bersama jajarannya disertai Kepala Diskan Kabupaten Jepara Farichah Elida, juga beserta jajarannya.

Taruna mengatakan, SLNC direncanakan berlangsung pada 13 Juni 2024 di Gedung Ratu Shima Jepara. Pesertanya sebanyak 100 orang nelayan.

“Banyak nelayan yang belum mendapat informasi mengenai cuaca. Masih banyak yang menerapkan ilmu titen,” kata Taruna.

Sekolah cuaca itu, kata dia, sangat penting karena telah terjadi perubahan iklim yang berpengaruh banyak terhadap rutinitas cuaca. Hal ini tidak sesuai lagi dengan ilmu titen nelayan.

Dengan sekolah itu, nelahan akan mengetahui cara membaca peta cuaca, termasuk di dalamnya peta dan jenis gelombang.  “Nelayan bisa menyesuaikan tempat mencari ikan sesuai ukuran dan jenis perahu,” tambahnya.

BMKG juga akan mengenalkan aplikasi yang bisa membantu nelayan untuk mengetahui daerah tangkapan ikan. “Datanya kami peroleh dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Target kami, manfaat sekolah lapang cuaca ini akan mengubah kebiasaan nelayan dari mencari ikan, menjadi menangkap ikan,” tambahnya.

Terkait jumlah peserta yang terbatas hanya 100 orang, BMKG berharap peserta akan menyempaikan pengetahuannya secara berantai kepada nelayan lain.

Kepala Diskan Kabupaten Jepara Farichah Elida mengatakan, berdasar pendataan pada tahun lalu, Jepara memiliki 8.900-an nelayan yang terhimpun dalam 147 kelompok nelayan.

Hadepe – Bkp