KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) –Ketua Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Universitas Muhammad Magelang (Unimma), Dr Retno Rusdjijati MKes, mengingatkan semua pihak untuk melindungi anak-anak dari intervensi industri tembakau. “Ayo terus ingat, lindungi anak-anak dari intervensi industri tembakau,” katanya, hari ini.
Selebihnya dijelaskan,
kondisi kesehatan yang buruk di usia dini akan menyebabkan kesehatan yang buruk pula di saat dewasa.
Lebih dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terpapar asap rokok atau sebagai perokok pasif. “Jumlah perokok anak usia 10-18 tahun terus meningkat dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen pada 2018,” katanya.
Selebihnya dipaparkan, data The Global Youth Tobacco Survey pada tahun 2006, sebanyak enam dari 10 pelajar di Indonesia terpapar asap rokok, selama mereka di rumah. Sebesar 37,3 persen pelajar dilaporkan biasa merokok dan
tiga di antara 10 pelajar pertama kali merokok pada usia di bawah 10 tahun.
Menurut dia, hal itu karena anak-anak dan kaum muda dijejali dengan iklan, promosi dan sponsor rokok yang sangat gencar. Tanpa upaya sistematis dan massif. “Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan prevalensi
perokok anak akan menjadi 16% pada tahun 2030 atau setara enam juta anak,” imbuhnya.
Oleh karenanya, MTCC Unimma berkomitmen penuh untuk menggugah kepedulian semua komponen masyarakat untuk
menyelamatkan generasi penerus Indonesia.
Humas MTCC, Dr Rochiyati Murniningsih MP, menambahkan, Hari Tanpa Tembakau se-Dunia (HTTS) tahun ini jatuh pada 31 Mei 2024. MTCC Unimma memperingatinya dengan temu petani dan gerakan bersih pungut puntung rokok, serta penempelan stiker stop rokok di area wisata Kedung Kayang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang pada Kamis (23 Mei 2024). Selanjutnya lomba poster yang diikuti 50 anak-anak keluarga petani tembakau
di Kecamatan Borobudur, Sawangan dan Kajoran yang berusia 12-14 tahun (anak usia SMP). Lomba poster itu diselenggarakan di Lapangan drh Soepardi, Jalan Soekarno Hatta, Sawitan, Kota Mungkid,
Kabupaten Magelang.
Kegiatan tersebut juga mengundang organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait seperti Bappeda, Dinas Kesehatan,
Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang.
Acara Temu Tani dan Aksi Pungut Puntung Rokok di Kayangan Kamis pada 23 Mei dihadiri Direktur Vital Strategies, Dr Tara Singh Bam, sedangkan lomba poster pada Jumat (24 Mei 24) di Lapangan dr Supardi, Mungkid, dihadiri oleh Rektor Unimma Dr Lilik Andriyani MSi dan Kepala Dinkes Kabupaten Magelang dokter Sunaryo.
Ditambahkan, MTCC Unimma menyatakan bahwa upaya menekan jumlah
perokok anak (generasi muda) harus menjadi agenda bersama. HTTS tahun ini merupakan
kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang efek bahaya konsumsi rokok dan paparan asap rokok,
serta mencegah penggunaan rokok dalam bentuk apa pun termasuk e-cigarret, vape. Selanjutnya, menegaskan bahwa gerakan komunitas anak muda yang mempunyai ide dan kreativitas dalam
menyampaikan aspirasi, berperan penting untuk membantu menurunkan prevalensi perokok pada remaja
anak.
Kondisi itu juga menjadi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tahun
2024. Serta daya ungkit bagi daerah dalam membantu implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
termasuk pengaturan pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok, maupun bahaya pada rokok.
MTCC Unimma memandang bahwa gerakan milenial harus terus didukung dan disadarkan. Edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat, utamanya kaum milenial bisa menekan Pemerintah Indonesia agar bersikap tegas pada industri rokok. Fakta menunjukkan bahwa industri rokok leluasa merayu generasi muda melalui iklan dan sponsor. Penurunan angka prevalensi rokok anak saat ini hanya bisa diatasi jika akses anak-anak terhadap rokok dijauhkan.
“Fakta ironis di Indonesia, generasi muda negara ini terpapar iklan rokok di toko, papan iklan, dan internet, serta melalui sponsor untuk konser musik, liga olahraga,
dan acara lainnya. Oleh karenanya, HTTS tahun ini juga merupakan pengingat perlunya peraturan yang kuat dan penegakan hukum yang tegas. Komitmen lain dari MTCC Unimma adalah terus
mendorong kepala daerah untuk menetapkan dan menegakkan regulasi Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR),” tegasnya.
Sebagai bagian gerakan tobacco center Unimma menyatakan dukungan penuh mewujudkan tema
World No Tobacco Day atau Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun ini. Yaitu melindungi anak-anak dari campur tangan industri tembakau. Tema HTTS tahun ini dinilai sangat tepat untuk mengingatkan agar semua pihak dapat mengambil peran yang lebih besar guna melindungi generasi muda dari sifat fatalistik penggunaan dan paparan asap rokok.
Eko Priyono