JEPARA(SUARABARU.ID) – Insan pendidikan di Jepara mendapat pesan khusus dari Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta. Dia mewanti-wanti agar daerahnya nihil dari tindak kekerasan kepada peserta didik.

“Kalau saya dengar ada kekerasan pada anak di Jepara, kita berikan sanksi tegas.”
Hal itu dia katakan saat membuka pameran Gelar Karya dan Pentas Seni Pendidikan di alun-alun Jepara pada Jumat (24/5/2024) pagi. Pameran itu akan berlangsung sampai Sabtu (15/5/2024) malam.


“Titip, ya. Anak-anak ini aset bangsa dari Jepara,” kata Edy Supriyanta dalam acara pembukaan yang juga dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara Haizul Ma’arif, Kasdim Jepara Syarifudin Widianto, dan perwakilan unsur Forkopimda Kabupaten Jepara lainnya.

Kepada jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara dia secara khusus berpesan agar pameran ini diteruskan untuk lebih memotivasi anak menunjukkan kreasinya dalam membangun Jepara. Dia juga berharap agar pameran ini dapat meningkatkan inovasi pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Ali Hidayat mengatakan pameran itu menghadirkan banyak karya pendidikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).


Untuk meramaikan event tersebut, puluhan pementasan seni digelar di panggung utama pameran. Panggung itu sekaligus menjadi ruang ekspresi bagi peserta didik berprestasi di bidang seni.


“Banyak pemenang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang kami tampilkan,” kata dia.
Stan pameran terdiri dari 70 lembaga pendidikan sekolah dan madrasah serta lembaga kursus, juga 80 stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Acara tersebut juga diisi dengan pemberian apresiasi kepada PSP, GP, IKM, launching buku bacaan bermutu, penghargaan kerja sama revitalisasi bahasa daerah kepada Balai Bahasa Jateng, senam aerobik, pemutaran film, tahtiman Al-Qur’an dan pemberian penghargaan bagi peserta, hingga penampilan musik The King’s Band pada saat penutupan.

Hadepe