blank
BEM FPsi USM saat melaksanakan PkM di Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, dengan tema 'Memupuk Kesadaran Psikologis Masyarakat'. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM), belum lama ini melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), di Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Tema kegiatan ini yakni, ‘Memupuk Kesadaran Psikologis Masyarakat’.

Dalam kegiatan itu melibatkan seluruh anggota BEM Fakultas Psikologi (FPsi), dan dosen Feti Pratiwi SPsi MPsi Psikolog, yang sekaligus memberikan materi. Kegiatan dibuka dosen Fakultas Psikologi USM, Kimmy Katkar SPsi MSi.

Ketua pelaksana kegiatan, Fajar Malik mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan sumber daya kepada individu atau kelompok dalam masyarakat, terkait kesehatan mental.

BACA JUGA: Dr. Sri Odit Megonondo Jabat Kajari Bengkalis Gantikan Zainur Arifin Syah

Dia berharap, masyarakat dapat mengambil peran aktif dalam mengatasi masalah kesehatan mental, dan meningkatkan kesejahteraan yang mereka hadapi secara mandiri.

”Kami berharap, melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan, kesadaran, dan melakukan pengelolaan terhadap kesehatan mental dari masing-masing individu, serta meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas,” katanya.

Disampaikan juga, pihaknya nanti dapat terus memberikan kontribusi yang baik dan positif bagi Fakultas Psikologi USM, melalui program-program kerjanya.

BACA JUGA: Peserta Pelatihan Mendapatkan Bantuan Peralatan

Selain sosialisasi kepada warga Kelurahan Kemijen, pihaknya juga mengadakan beberapa rangkaian kegiatan. Antara lain, bermain dan menonton film bersama dengan anak-anak, pengenalan Psychological First Aid pada remaja, dan kerja bakti lingkungan bersama seluruh warga Kelurahan Kemijen RT 02.

Menurut Kimmy, program ini merupakan acara yang rutin diselenggarakan BEM Psikologi USM. Tujuannya, agar para mahasiswa dan mahasiswinya dapat menerapkan ilmu psikologi yang sudah didapatkannya, kepada masyarakat.

Dalam kegiatan itu, narasumber Feti Pratiwi menyampaikan materi tentang ‘Kesehatan Mental/Jiwa’. Diungkapkannya, kesehatan mental adalah kondisi dimana individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial.

BACA JUGA: Tokoh Umat Buddha Jepara Romo Frenky Supriyanto, MA : Pelayanan Kepolisian Mengesankan

”Sehingga individu itu mampu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya,” tutur dia.

Ditambahkannya, kesehatan mental dapat terganggu, ketika seseorang mulai merasa ketakutan, memiliki perasaan bersalah terus menerus, dan merasa lelah dalam jangka waktu yang cukup signifikan.

”Kesehatan mental dapat ditangani dengan cara meditasi, olahraga, mengatur pola makan, dan memperkuat dukungan sosial,” tandas Feti.

Riyan