blank
Luluk Agus Yulianto (LAY).

JEPARA (SUARABARU.ID)- Dengan berlatar belakang aktif di dunia olahraga, Luluk Agus Yulianto (LAY) blak-blakan soal prestasi olah raga di Jepara. Pria yang kesehariannya aktif di Dinas Pemuda dan Olah Raga Jepara (Disdikpora) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ini mencoba menyampaikan pandangannya terkait perkembangan olahraga di Jepara.

Kepada suarabaru.id, pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum KONI Jepara ini mengatakan saat ini Jepara menunjukkan peningkatan prestasi di hampir semua cabang olah raga. Buktinya, di Porprov (Pekan Olah Raga Provinsi) 2023 lalu, Jepara berada di peringkat lima dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

“Total (medali) emasnya sebanyak 44 medali. Sebagai orang yang dipercaya menjadi sekretaris KONI Jepara, saya bangga dan terharu, karena pencapaian ini terjadi saat saya ada di KONI Jepara. Peningkatannya signifikan, di Porprov 2018, Jepara ada di peringkat 10 dengan total emas hanya 19”, ujar pemilik dojo (tempat latihan karate) Garuda Karate Jepara ini

“Namun, di tengah prestasi olahraga di Jepara yang meningkat, ada satu hal yang menjadi ganjalan saya, yaitu prestasi Persijap Jepara (klub sepak bola kebanggaan Jepara)”, terang LAY.

Menurut LAY, Persoalan mendasarnya ada pada dukungan dana. Maka yang perlu dilakukan adalah mencari sponsor yang kuat untuk Persijap. “Tidak mungkin membangun Persijap sampai moncer dengan mengandalkan APBD. Sekali lagi, perlu pemikiran out of the box, komitmen kuat, dan keberanian melakukan terobosan oleh pemerintah dan pihak terkait di Jepara” beber LAY.

“Soal dukungan dari masyarakat tidak perlu khawatir. Masyarakat Jepara cinta Persijap. Apalagi para suporter yang tergabung dalam Jetman, Banaspati, dan CNS, jangan diragukan lagi loyalitasnya. Kebangkitan Persijap akan memotivasi generasi muda Jepara lebih mencintai daerahnya dan menjadi wadah untuk bibit-bibit sepak bola unggul asal Jepara. Efek domino ke depannya bakal sangat banyak termasuk ke pertumbuhan ekonomi”, lanjut LAY.

Masih menurut LAY, hal ini merupakan pekerjaan besar, tetapi itulah hal yang wajib dilakukan untuk Jepara ke depan. “Saya mendapatkan keyakinan dari rekam jejak dan pengalaman. Dari semua hal yang saya pelajari, saya alami, dan saya temukan selama ini. Saya yakin selagi ada perencanaan matang, komitmen kuat, kemauan bekerja keras, kesatuan langkah, keberanian, dan disiplin tinggi, semua tantangan bisa diatasi”, ungkap LAY.

Dia mencontohkan sejak beberapa tahun lalu dirinya rutin melaksanakan Kejuaraan Karate Tingkat Nasional, tajuknya “Garuda Open Championship”. Pada 2023 lalu, kejuaraan itu  dinaikkan levelnya menjadi kejuaraan internasional dengan tajuk “ Garuda Ratu Kalinyamat Cup”.

“Itu pertama kali saya menggunakan nama Ratu Kalinyamat. Ternyata, tidak lama kemudian, pemerintah menyatakan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional. Itu hal yang tidak saya perkirakan sebelumnya. Saya senang karena penghargaan yang saya berikan kepada Ratu Kalinyamat dengan mengangkat nama beliau menjadi tajuk kejuaraan, ternyata berbanding lurus dengan pemerintah”, pungkas LAY.

ua