JEPARA (SUARABARU.ID)- Di Kabupaten Jepara ada sebuah tradisi di tengah-tengah masyarakat. Puncak dari libur panjang Idul Fitri adalah seminggu setelah lebaran. Tepatnya setelah bada lomban. Biasanya, masyarakat Jepara akan kembali beraktivitas dalam hal ini kembali bekerja normal setelah bada lomban atau pesta syawalan.
Bada lomban sendiri akan jatuh pada hari Rabu, 17 April 2024, ditandai dengan prosesi larungan kepala kerbau di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu. Wisatawan dari berbagai daerah akan memadati tempat-tempat wisata di Jepara dalam acara pesta lomban. Berikut 5 destinasi wisata yang wajib kamu kunjungi dalam acara pesta lomban, mulai wisata laut dan pegunungan.
1. Pantai Kartini
Salah satu ikon kota Jepara adalah Pantai Kartini. Dengan jarak tempuh sekitar 15 menit dari pusat kota, Pantai Kartini menawarkan beberapa wahana permainan. Salah satunya Kura-kura raksasa yang di dalamnya terdapat akuarium besar yang menyimpan berbagai jenis biota laut. Selain wahana permainan, di sepanjang jalan masuk Pantai Kartini juga terdapat banyak kuliner khas Jepara. Salah satunya pindang srani dan ikan bakar.
2. Pulau Panjang
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara terus menata salah satu destinasi wisata legendaris tiap acara pesta lomban. Masyarakat setempat sering menyebut nggili dowo. Ya, Pulau panjang adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat pelaksanaan lomban.
Biasanya rute dari Pantai Kartini menyebrang dengan menggunakan perahu nelayan dikenai ongkos Rp. 20.000,- per orang. Tiket masuk ke Pulau Panjang Rp. 5000,-. Para wisatawan juga bisa ziarah ke makam keramat Syaikh Abu Bakar. Kemudian jika hobi snorkeling, camping, terdapat paket dari pengelola setempat dengan harga bervariasi.
3. Pantai Bandengan/Tirto Samudro
Banyaknya hotel berbintang yang menjamur di Pantai Bandengan membuktikan pantai yang juga dibut Ndogo ini banyak digandrungi orang-orang asing yang mempunyai bisnis di Jepara. Pantai Bandengan mempunyai hamparan pasir putih yang indah. Dengan kedalaman laut yang sedang, para wisatawan sering menghabiskan waktu untuk mandi di laut terutama di pagi hari dan sore menjelang sunset.
Untuk pengunjung yang ingin menjajal sejumlah aktivitas permainan, ada tarif tertentu yang perlu ditambahkan, yaitu: Mendayung perahu kano: Rp 10.000-Rp 20.000 selama dua jam. Keliling pulau dengan ATV: Rp 20.000 untuk 30 menit. Banana boat: Rp 30.000 per orang Jet sky: Rp 120.000 untuk 15 menit. Untuk tiket masuk akan dikenakan tarif tiket sebesar Rp 5.000 pada hari biasa dan Rp 7.000 pada akhir pekan.
4. Desa Somosari
Desa yang terletak sekitar 20 km dari pusat Kota Jepara ini menawarkan tempat kuliner dengan pemandangan alam persawahan dan pegunungan Jepara serta kesejukan udaranya. Jika kita mengunjungi Desa Somosari, ada beberapa pilihan destinasi wisata, mulai dari yang paling bawah hingga paling atas.
Semakin kita menanjak ke atas, pemandangan alam pegunungan Jepara akan semakin jelas terlihat. Masyarakat desa setempat mengelola tempat wisata dengan mendirikan kafe dan restorant. Untuk harga makanan dan minuman relatif terjangkau. Cukup bayar tiket masuk kawasan wisata 10 ribu untuk mobil dan 5 ribu untuk sepeda motor, kita akan dimanjakan dengan keindahan alam pegunungan Jepara.
5. Air Terjun Songgolangit
Geliat wisata alam pegunungan di Kabupaten Jepara semakin semarak seiring banyaknya wisatawan yang lebih memilih menghabiskan waktunya di tempat tersebut daripada di pantai. Paling tidak ini yang terjadi dua tahun terakhir setelah banyaknya desa-desa di Jepara yang mempunyai potensi wisata alam mulai berbenah dan mengelola tempat tersebut sebagai sumber Pendapatan Asli Desa (PADesa).
Salah satunya adalah wisata air terjun Songgo Langit yang terletak di Desa Bucu, Kecamatan Kembang. Tempat tersebut bisa menjadi salah satu alternatif sebagai tempat piknik keluarga sebagai tempat camping/berkemah. Saat ini, air terjun Songgo Langit terlihat lebih menarik di banding beberapa tahun yang lalu setelah pemerintah desa setempat mempercantik dengan dibangun gazebo dan taman bermain anak-anak.
ua