blank
SIDAK - Pj Walikota Tegal, Dadang Somantri melakukan sidak makanan dan minuman di salahsatu pusat perbelanjaan. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Menjelang Idul Fitri 1445 H, Pemerintah Kota Tegal bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Forkopimda, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar Operasi Makanan dan Minuman Kadaluarsa dan sidak pasar dan mal, Kamis (28/3) siang.

Kegiatan tersebut dipimpin Pj Walikota Tegal, Dadang Somantri, yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono sekaligus Ketua TPID Kota Tegal, serta Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal.

Pj Walikota Tegal mengawali kegiatan dengan melakukan pengecekan dan bertanya kepada pedagang kebutuhan pokok secara langsung di Pasar Pagi Kota Tegal.

“Kita melakukan pemantauan di Pasar Pagi Kota Tegal, beberapa kios dari bahan pokok, ada beras, daging sapi, daging ayam dan beberapa komoditas seperti cabai, bawang. Secara umum dari segi pasokan lancar, tidak ada hambatan dan Insya Allah sampai Hari Lebaran pasokan tersedia,” ujar Dadang kepada awak media di depan Pasar Pagi.

Pj Walikota Tegal juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak berbelanja secara berlebihan dan berbelanja sesuai kebutuhan.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak berbelanja berlebihan untuk sehari hari, sesuai kebutuhan pada satu dua hari saja sehingga barang itu tetap tersedia, ini untuk menjaga stabilitas harga,” tambah Dadang.

Terkait harga komoditas bahan pokok, Dadang menyampaikan bahwa ada harga komoditas yang turun dan ada harga komoditas yang naik.

“Tadi ayam potong cenderung menurun kecuali ayam kampung dan ayam pejantan itu memang ada kenaikan. Bawang, kelihatannya karena kemarin sumbernya terjadi bencana banjir jadi pasokannya agak berkurang harganya agak naik. Kita akan pantau terus bagaimana stok ini mencari sumber-sumber agar bisa masuk. Naik turun harga sangat tergantung dengan pasokan dan permintaan. Gula ada kenaikan sedikit. Beras turun. Beras dibandingkan sebelum puasa tadi ada penurunan,” lanjut Dadang.

Selain pengecekan harga dan ketersediaan bahan pokok, Pj Walikota Tegal juga menurunkan tim laboratorium kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Tegal guna mengecek keadaan bahan pokok yang terkontaminasi bahan kimia.

“Kita juga menurunkan tim laboratorium kesehatan untuk mengecek bahan makanan. Ditemukan ada dua jenis bahan makanan yang terkontaminasi, saya kira konsumennya tidak terlalu besar namun demikian harus tetap dijaga, masyarakat juga harus hati-hati. Para pedagang juga ketika menerima pasokan mau menjual harus hati-hati. Mari kita menjaga diri masing-masing dari makanan yang dikonsumsi,” jelas Dadang.

Terkait dengan penemuan bahan makanan yang terkontaminasi, Pj Walikota Tegal memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal untuk menelusuri pasokan bahan makan yang terkontaminasi bahan kimia berasal dari mana dan melakukan sosialisasi kepada pedangan agar sumbernya diketahui.

Usai melakukan sidak di Pasar Pagi, Pj Walikota Tegal berkesempatan mengecek bahan makanan di salah satu mal di Kota Tegal. Dari sidak tersebut dilakukan pengecekan bahan bakanan dan mengetes kualitas bahan makanan dari bahan kimia.

“Kita mengecek setiap jenis makanan aman, tim kesehatan juga mengetes bahan kimia ternyata negatif artinya aman. Masyarakat tidak usah khawatir,” tutur Pj Walikota.

Pj Walikota mengatakan terkait harga-harga di mal secara umum bersaing dengan Pasar Pagi, tetapi harga hampir sama. “Makanan yang akan habis masa kadaluarsanya H-7 akan ditarik,’’ ujarnya.

Dia juga berkesempatan menimbang salah satu sampling jenis kebutuhan pokok ukuran 1 kilogram dan 0,5 kilogaram. “Kita tadi menimbang salah satu sampling bahan untuk ditimbang  kemasan 1 kilo dan setengah kilo setelah ditimbang sesuai yang tertera di kemasan,” pungkas Dadang.

Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang juga Sekda Kota Tegal, drg Agus Dwi Sulistyantono mengatakan untuk mengendalikan harga di kecamatan yang diindikasikan mengalami kenaikan, Pemkot bekerja sama dengan Bulog dan instansi lainnya akan menggelar pasar murah.

“Operasi pasar murah akan dilakukan di lokasi yang dilihat kecenderungan naik. Seperti di Tegal Barat akan dilaksanakan operasi pasar,” kata Agus Dwi yanh menyebut sembako yang disediakan antara lain beras, telur dan minyak.

Sutrisno