Selanjutnya kasus premanisme. Di mana lanjut Kapolres Grobogan, kasus tersebut sempat viral di mana ada beberapa remaja yang hendak menggelar perang sarung di Getasrejo, Kecamatan Grobogan.
Menurut Kapolres Deddy Anung, anggota langsung menindaklanjuti informasi tersebut dan berhasil mengamankan tiga pelaku masih remaja bersama barang bukti berupa tiga senjata. Para pelaku ternyata masih di bawah umur.
Kemudian kasus petasan, polisi berhasil mengungkap tiga kasus dari dua target operasi, dan mengamankan tiga tersangka dengan barang bukti 5 kilogram bahan peledak, dua sepeda motor, dua karung potassium, hingga dua karung belerang.
Telapak Tangan Hilang
Polres Grobogan dalam kesempatan tersebut juga menghadirkan korban akibat ledakan petasan yang dibuatnya, yakni Yanto, seorang pemuda warga Kecamatan Pulokulon.
“Saya kehilangan telapak tangan sebelah kiri, mata kiri tak bisa melihat dan mata kanan berkurang fungsinya. Saya harap tidak ada lagi korban petasan, jangan main petasan,” tutur Yanto.
Menurut Kapolres Grobogan, pihaknya sebenarnya sudah melakukan edukasi ke masyarakat mengenai bahaya petasan melalui tokoh agama, tokoh masyarakat dan melalui sekolah-sekolah.
“Semoga setelah pelaksanaan Operasi Pekat, tidak ada lagi yang bermain petasan dan Grobogan bisa zero petasan,” harap Kapolres AKBP Dedy Anung Kurniawan.
Tya Wiedya