blank
Petugas gabungan tengah mengevakuasi korban banjir di Perumahan Dinar Indah. Foto: Dok/Relawan
SEMARANG (SUARABARU.ID) – Rencana relokasi warga Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang terus dimatangkan oleh Pemkot Semarang. Terlebih setelah ada angin segar dan arahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu yang lalu.

“Kawasan perumahan Dinar Indah memang tidak diperuntukkan sebagai permukiman,” ujar Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Balai Kota Semarang, Jumat (22/3/2024).

Menurutnya, Perumahan Dinar Indah berada di daerah cekungan dan berdekatan dengan bantaran Sungai Babon. Hal inilah yang menyebabkan sering terjadi banjir akibat air kiriman dari wilayah atas.

“Kami sudah koordinasi dengan BNPB, dan mendapat arahan bahwa pembangunan untuk relokasi ada batas minimal nominalnya,” kata Mbak Ita.

Mbak Ita mengaku jika sampai saat ini pihaknya masih terkendala dengan lahan pengganti yang akan digunakan untuk relokasi.

“Memang kami saat ini sedang mencari lokasi relokasi. Di wilayah tersebut bagian atasnya terdapat lahan milik pengembang, namun karena pengembangnya nakal dan lari dari tanggung jawab, sampai sekarang tidak dapat dihubungi. Maka kami lagi mencoba apakah itu bisa dipakai, untuk diajukan ke BNPB,” jelasnya.

Dirinya bercerita, jika awalnya Pemerintah Kota sudah menawarkan kepada masyarakat untuk dipindah dan dibuatkan rumah susun. Namun warga menolak.

blank
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memberikan keterangan pers usai rapat dengan perwakilan UNESCO, Jumat (22/3/2024). (foto hp)

“Awalnya saya tawarkan untuk direlokasi, apalagi Kementerian PUPR sudah memberikan tawaran untuk dibangun rumah susun, namun mereka tidak mau. Mereka maunya dipindah namun tidak mau di rumah susun, maunya rumah biasa. Rumah tapak, jejer-jejer kayak di Tambakrejo,” paparnya.

Sehingga, lanjut Mbak Ita, saat Kepala BNPB memberi arahan terkait relokasi pembangunan rumah bagi warga terdampak banjir, menjadi angin segar dan pencerahan bagi Pemkot Semarang.

“Alhamdulillah dari BNPB menawarkan, sehingga menjadi pencerahan dan meringankan beban dari pemerintah kota dengan relokasi,” katanya.

Saat ini secara paralel, Pemkot Semarang melakukan inventarisir dan pendataan sembari memastikan lahan pengganti.

“Sambil paralel, kita susun dan inventarisir. Ini sudah disiapkan, datanya by name by address, surat permohonannya. Tinggal lahannya oke, maka akan kami kirim permohonan ke BNPB. Karena kepala BNPB sudah memberikan lampu hijau,” imbuhnya.
Hery Priyono