SRAGEN (SUARABARU.ID)– Sungguh di luar dugaan, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 di Sragen melejit. Untuk partisipasi Pemilihan Presiden di Sragen mencapai 84,74 persen. Data itu disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen.
“Tingkat partisipasi Pilpres Sragen itu jauh diatas tingkat kepesertaan Pilpres Tahun 2014 yang mencapai 70,96 persen maupun pilpres Tahun 2019 lalu 78,41 persen,” tutur Ketua KPU Sragen Prihantoro PN kepada awak media di ruang rapat KPU, Rabu (13/3). KPU Sragen membatah adanya kabar dari sebuah media nasional yang menyebutkan tingkat kepesertaan pemilih di Kabupaten Sragen hanya 30 persen saja.
Dikatakan tingginya animo pemilih, lanjut Prihantoro karena masyarakat mulai sadar dalam menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. Gencarnya sosialisasi yang dilakukan KPU melalui medsos serta sosialisasi yang dilakukan peserta.
Sedangkan menurut data, partisipasi pemilih DPR-RI ada 84,54 persen, DPD 84,62 persen, DPRD Provinsi 84,54 persen dan DPRD Kabupaten 84,49 persen. Total jumlah pengguna hak pilih ada 644.274 pemilih.
Tingginya partisipasi pemilih disebut tertinggi dalam sejarah Pemilu di Sragen.
“Kalau target KPU Sragen tingkat partisipasi pemilih hanya 80 persen saja, tapi realisasinya partisipasi masyarakat mencapai 84 persen lebih,” terang Prihantoro didampingi anggota KPU Sragen Mukhsin.
Prihantoro juga meragukan adanya tudingan kecurangan dalam Pemilu 2024. Karena semua partai memiliki saksi di TPS. Hasil pemilihan legislatif maupun pilpres setelah penghitungan suara di TPS rampung, langsung dipotret oleh relawan yang mengamati di TPS termasuk saksi-saksi partai yang ada di tempat itu.
Sehingga kecil kemungkinan adanya kecurangan dalam penghitungan suara. Selain itu, kabar adanya surat suara sudah dicoblos, menurut Prihantoro tidak masuk akal.
“Karena pemilik hak suara begitu melihat kartu suaranya sudah berlubang, pasti minta kartu suara pengganti ke Panitia Pemungutan Suara,” kata Prihantoro.
Anind