blank

Lembaga Kajian dan Pengamalan Islam (LKPI) Unissula bersama Fakultas Agama Islam (FAI) Unissula menyelenggarakan lokakarya imsakiyah Ramadhan 1445 H, Kamis (22/02/2024). Wakil rektor III Unissula Muhammad Qomaruddin ST MSc PhD menyampaikan lokakarya imsakiyah adalah kegiatan rutin Unissula dalam menyambut Ramadhan.

“Lokakarya ini dalam rangka kegembiraan kita dalam menyambut Ramadhan untuk mengetahui awal Ramadhan, karena lokakarya imsakiyah ini biasa yang menyelenggarakan adalah UIN Walisongo, UIN Salatiga, Pekalongan, dan Unissula ini yang selalu ditunggu-tunggu untuk segera mengeluarkan jadwal awal Ramadhan,” jelasnya dalam sambutan sekaligus membuka acara lokakarya.

Drs KH Slamet Hambali MSI menyampaikan dalam menentukan awal Ramadhan 1445 H dengan kriteria tinggi hilal minimal 3 dengan elongasi 6,4. “Maka awal Ramadhan dimulai tgl 12 Maret. Ini sudah disepakati oleh semua ormas Islam yang ada di Indonesia, kecuali Muhammadiyah yang mengawali Ramadhan di tgl 11 Maret,” jelas ahli falak nasional tersebut.

Selanjutnya Dr Muchamad Choirun Nizar SHI Shum MHI menjelaskan beberapa kriteria yang menyebabkan perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan. “Ada empat kriteria terkenal yang menjadikan perbedaan penentuan awal bulan Ramadhan,” jelasnya.

Keempat kriteria tersebut adalah ijtima’ qoblal ghurub, yaitu bertemunya bulan dan matahari terjadi sebelum matahari terbenam. Kedua rukyat bil fi’li yaitu upaya melihat hilal dengan yang dilakukan secara langsung setelah matahari terbenam. Ketiga wujudul hilal, yaitu menggungakan dua metode, yaitu ijtimak telah terjadi sebelum matahari terbenam, dan bulan terbenam setelah matahari terbenam. keempat imkan rukyat yaitu posisi hilal sedemikian rupa yang menurut pengalaman di lapangan hilal dapat dilihat dengan mata telanjang.