JEPARA(SUARABARU.ID) – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara Ali Hidayat meminta Khaista Eka Ayuningtyas disiapkan untuk mengenalkan potensi Kabupaten Jepara di Jepang. Siswa SDN 5 Suwawal, Kecamatan Pakisaji ini akan mewakili Indonesia ke negara berjuluk “Matahari Terbit”, Mei mendatang.

Tyas, demikian sapaan akrabnya, mendapat undangan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) OISCA International Jepang Yazaki Nagaishi, dalam kegiatan bertajuk OISCA CFP Goodwill Ambassadors Program. Dia dinyatakan lolos mewakili siswa SD Indonesia mengikuti kegiatan tersebut.

“Kita punya tari Kridha Jati (Jawa, baca: Krido Jati) yang menceritakan bagaimana keseharian warga Jepara menghasilkan produk ukir berkualitas dunia. Itu, kan, bisa dipentaskan di sana. Selain itu, banyak sekali potensi lain yang kita miliki. Silakan sekolah dan pendamping membekali agar mampu mengenalkan Jepara,” kata Ali Hidayat saat menerima Tyas bersama para guru dan pendamping di ruang kerjanya, pada Senin siang (4/3/2024).

Selain Kepala Sekolah Eliya Anis Noor, Tyas disertai dua guru: Dedi Rustyanto dan Kondang Sri Ayumi, serta dua pendamping OISCA CFP Goodwill Ambassadors Program. Mereka adalah Ketua OISCA Jepara Bambang Hadi Sutrisno dan Koordinator CFP Jepara Vina Choirun Nisa. Sedangkan Kepala Disdikpora Ali Hidayat menerima mereka bersama Kepala Bidang SD Edy Utoyo.

OISCA, Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement adalah organisasi nirlaba internasional yang berpusat di Jepang. Salah satu program yang dijalankan di Indonesia adalah Children’s Forest Program (CFP) ). Program ini bertujuan menanamkan rasa cinta lingkungan kepada anak-anak sejak dini. Tyas terpilih sebagai duta Indonesia untuk jenjang SD, dalam seleksi yang berlangsung bulan lalu.

“Akan kami persiapkan menjadi duta lingkungan di Jepang. Dia satu-satunya duta Indonesia dan merupakan wakil pertama dari Jepara,” kata Ketua OISCA Jepara Bambang Hadi Sutrisno.

Bersama duta lain yang terpilih dari sejumlah negara, Tyas akan mengikuti sejumlah kegiatan di Hokaido, Jepang, pada 15 sampai 22 Mei 2024.

“Biaya perjalanan dan akomodasi selama di Jepang ditanggung oleh pelaksana program,” kata Kepala Sekolah Eliya Anis Noor.

Selain suvenir, pakaian, dan berbagai kebutuhan pribadi, Tyas masih harus menyiapkan paspor dan visa untuk mengikuti program tersebut, termasuk karantina selama sepekan sebelum ke Jepang.

Pada waktu yang masih tersisa, Kepala Disdikpora Ali Hidayat meminta guru dan pendamping memberi pembekalan semaksimal mungkin. “Cara dia memperkenalkan diri sudah seperti orang Jepang, ya? Bisa terus ditingkatkan dan dilengkapi kompetensi lain,” kata Ali Hidayat usai Tyas memperkenalkan diri dengan bahasa Jepang.

Tyas mengaku sangat senang mendapat kesempatan itu, dan akan menyiapkan diri semaksimal mungkin. Apalagi, sangat mungkin tidak diserta pendamping dari sekolah dan OISCA Indonesia selama kunjungan ke Jepang “Sangat senang. Siap,” katanya.

Kalyana – Hadepe