blank
BIMTEK - Fikri Faqih di depan peserta Bimtek tatakelola destinasi dan pariwisata berkelanjutan. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Kota Tegal, Jawa Tengah yang terletak di jalur Pantai Utara (Pantura) memiliki destinasi wisata terbatas, sehingga membutuhkan kelola inovasi, kreasi dan juga berkelanjutan.

Terkait hal tersebut Kementerian Pariwisata, Ekonomi Kreatif (Parekraf) bersama Komisi X DPR RI dan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tegal menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Tatakelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan di Hotel Kas Tegal Jalan Gajahmada Kota Tegal, Jumat (9/2/2024).

Anggota DPR RI utusan Dapil Jateng IX, Dr Abdul Fikri Faqih MM menyampaikan bahwa Kota Tegal untuk destinasi wisata sangat terbatas karena hanya ada laut, pesisir tidak ada gunung, dan tidak ada hutan.

Memang kata kuncinya kata Fikri di inovasi, dan kreasi bagaimana mengelola destinasi wisata yang ada di Kota Tegal. “Itulah materi yang dilatihkan pada peserta bimbingan teknis hari ini,” terang Fikri.

Selanjutnya kata Fikri titik penekanan pada berkelanjutan bagaimana dan andaikan destinasi itu laku agar supaya tidak hanya saat ini tapi terus berkelanjutan. “Artinya secara ekonomi Pariwisata itu akan dieksploitasi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat sekarang. Tapi, juga bagaimana supaya tidak mengabaikan generasi yang akan datang,” ujarnya.

Oleh karena itu terang Fikri harus bijaksana. Namanya  berkelanjutan yang secara teori  berkelanjutan dari sisi ekonomi, berkelanjutan dari sisi sosial. Jadi, jangan sampai merusak tatanan sosial, dan berkelanjutan dari sisi lingkungan.

“Jangan sampai ada biota-biota laut, atau satwa laut hilang gara-gara kita mengembangkan destinasi wisata. Mudah-mudahan maksimal. Semoga Bintek ini memberikan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pelaku pariwisata di Tegal,” tutup Fikri.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tegal, Dr Drs Irkar Yuswan Apendi MM menyampaikan apresiasi kepada Kemenparekraf bersama Komisi X DPR RI yang menyelenggarakan Bintek tata kelola destinasi Pariwisata.

Bagaimanapun peran SDM merupakan yang sangat penting dan strategis dalam mengelola sebuah wisata. Apalagi dengan keterbatasan di Kota Tegal. Sinergitas dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terutama para pelaku pariwisata untuk meningkatkan bersama di Kota Tegal.

Tahun 2024, Disporapar Kota Tegal mulai mengelola destinasi wisata baru Komodo, Kodok, dan Batamsari (Kokoba). “Perlu pembenahan infrastruktur yang ada disana untuk meningkatkan destinasi wisata. Kita mencoba meningkatkan infrastruktur melalui kolaborasi, sinergitas dengan Kemenparekraf dan Kemen PUPR supaya negara hadir meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di obyek wisata yang baru,” terang Irkar.

Bintek diikuti oleh sejumlah pengelola destinasi wisata, asosiasi, dan komunitas pariwisata di Kota Tegal.

Sutrisno