blank
MENYEBERANG - Anggota KPPS Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang tengah berusaha menyeberangi sungai saat akan menghadiri acara pelantikan. (Foto: Istimewa)

BATANG (SUARABARU.ID) – Calon anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Pranten, Kecamatan Bawang harus melewati tantangan berat yang membahayakan nyawa untuk menghadiri pelantikan pada Kamis (25/1/2024) lalu.

Mereka harus melewati sungai berarus deras dengan berjalan kaki untuk mencapai lokasi acara di Balai Desa, Dukuh Rejosari. Tantangan yang dihadapi oleh para anggota KPPS ini sangat memprihatinkan. Mereka harus turun ke dasar aliran sungai dan menaiki tebing setelah melintasi sungainya.

Hal ini menjadi lebih sulit bagi para anggota KPPS dari Dukuh Pranten, yang harus melintasi sungai yang jembatannya putus akibat tanah longsor dua tahun lalu.

Dalam sebuah video yang beredar, terlihat para calon anggota KPPS harus melintasi sungai dengan melompat dari satu batu ke batu yang lain. Mereka juga harus menghadapi arus deras dan air sungai yang keruh membawa material lumpur. Untuk membantu mereka, seorang warga menggunakan bambu sebagai pegangan agar mereka bisa menyeberangi sungai dengan lebih aman.

Kordiv Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Batang Khikmatun menjelaskan, bahwa pelantikan dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2024 sebagai bagian dari kegiatan Bimtek yang dilakukan di masing-masing Desa.

“Para petugas KPPS berasal dari dua TPS yang berada di Dukuh Pranten, Desa Pranten. Tantangan yang dihadapi oleh para calon anggota KPPS ini tidak bisa dianggap remeh. Mereka harus bersusah payah melewati sungai berbahaya demi menjalankan tugas publik mereka,” katanya, saat ditemui di Kantor KPU Batang, Kabupaten Batang, Jumat (26/1/2024).

Kondisi ini mencerminkan dedikasi dan pengorbanan yang luar biasa dari para petugas KPPS dalam melaksanakan tugas mereka, meskipun harus menghadapi risiko yang tinggi.

Tindakan mereka patut diapresiasi dan perlu mendapatkan perhatian lebih dari pihak terkait agar tindakan seperti ini tidak menjadi hal yang biasa. Kesejahteraan dan keselamatan petugas KPPS dalam menjalankan tugas-tugas demokrasi sangat penting untuk diperhatikan.

“Aksi heroik para calon anggota KPPS harus menjadi panggilan bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memperbaiki infrastruktur dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi mereka,” tegasnya.

Sementara Itu, Ketua Panitia Pengumutan Suara (PPS) Desa Pranten Kuwadi mengatakan, bahwa jembatan darurat yang dibangun diperkirakan sudah jadi sebelum hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Sehingga tidak mengganggu jalannya Pemilu. Namun demikian, ia tetap berharap ada perhatian lebih pada PPS Desa Pranten karena mempunya medan yang ekstrim.

“Harapan kita untuk KPPS Pranten mendapatkan peratian khusus. Mungkin, perjuangan KPPS Pranten dibandingkan dengan KPPS di bawah kan akan terasa berbeda,” ujar dia.

Nur Muktiadi