blank
Petugas kebersihan membersihkan sampah-sampah di Kali Semarang. (Foto: Diaz Aza)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sejumlah pekerja berbaju Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tampak membersihkan Kali Semarang, beberapa waktu lalu.

Mereka menyisir Kali Semarang yang masih banyak ditemukan sampah, yang menyayat mata.

Sampah-sampah di Kali Semarang itu bermacam seperti botol plastik, sterofoam, plastik, kain, dan lain-lain.

Selain sampah-sampah yang mengapung maupun tenggelam, banyak pula lumpur di tepian Kali Semarang.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri, apalagi Kali Semarang berbau lantaran menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga selam ini.

Warna aliran air Kali Semarang seringkali berwarna hitam, kecuali di musim penghujan aliran bisa berwarna coklat atau sedikit bening karena volume air bertambah.

Ya, Kali Semarang yang punya hulu di Banjirkanal Barat, melewati Kalisari, Balai Kota Semarang, Kawasan Pecinan, Kota Lama, dan bermuara di laut itu punya sejarah bagi Kota Semarang.

Namun, potret kebersihan masih belum sepenuhnya bisa dijaga. Sebab tangan-tangan jahil masyarakat memang tak mudah untuk dijinakkan.

Masih banyak yang tak paham dan menempatkan sampah secara sembarangan di sungai, di jalanan, maupun dibakar.

“Di Kali Semarang ini sekarang memang banyak aktivitas ya, ada yang memancing, mencari cacing, dan lain-lain. Dan saya lihat sayangnya masih banyak yang buang sampaj sembarangan,” kata Azmi, seorang pengunjung di sisi Kota Lama Semarang.

Hal itu sangat disayangkannya, apalagi Kali Semarang merupakan sungai bersejarah yang bisa menjadi contoh estetika kota yang indah.

Dia berharap, ada edukasi dari pihak-pihak terkait yang lebih masif menyadarkan masyarakat dari beragam kalangan untuk menghargai lingkungan.

Selain itu, masyarakat perlu dilibatkan aktif dalam menjaga lingkungan, dan merawat kota.

“Apalagi ini (Kali Semarang) melintasi wilayah jantung kota bahkan wisata Kota Lama,” katanya.

Diaz Aza

Tag: Kali Semarang, Kota Lama, sampah,

membersihkan sampah-sampah di Kali Semarang. (Foto: Diaz Aza)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sejumlah pekerja berbaju Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tampak membersihkan Kali Semarang, beberapa waktu lalu.

Mereka menyisir Kali Semarang yang masih banyak ditemukan sampah, yang menyayat mata.

Sampah-sampah di Kali Semarang itu bermacam seperti botol plastik, sterofoam, plastik, kain, dan lain-lain.

Selain sampah-sampah yang mengapung maupun tenggelam, banyak pula lumpur di tepian Kali Semarang.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri, apalagi Kali Semarang berbau lantaran menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga selam ini.

Warna aliran air Kali Semarang seringkali berwarna hitam, kecuali di musim penghujan aliran bisa berwarna coklat atau sedikit bening karena volume air bertambah.

Ya, Kali Semarang yang punya hulu di Banjirkanal Barat, melewati Kalisari, Balai Kota Semarang, Kawasan Pecinan, Kota Lama, dan bermuara di laut itu punya sejarah bagi Kota Semarang.

Namun, potret kebersihan masih belum sepenuhnya bisa dijaga. Sebab tangan-tangan jahil masyarakat memang tak mudah untuk dijinakkan.

Masih banyak yang tak paham dan menempatkan sampah secara sembarangan di sungai, di jalanan, maupun dibakar.

“Di Kali Semarang ini sekarang memang banyak aktivitas ya, ada yang memancing, mencari cacing, dan lain-lain. Dan saya lihat sayangnya masih banyak yang buang sampaj sembarangan,” kata Azmi, seorang pengunjung di sisi Kota Lama Semarang.

Hal itu sangat disayangkannya, apalagi Kali Semarang merupakan sungai bersejarah yang bisa menjadi contoh estetika kota yang indah.

Dia berharap, ada edukasi dari pihak-pihak terkait yang lebih masif menyadarkan masyarakat dari beragam kalangan untuk menghargai lingkungan.

Selain itu, masyarakat perlu dilibatkan aktif dalam menjaga lingkungan, dan merawat kota.

“Apalagi ini (Kali Semarang) melintasi wilayah jantung kota bahkan wisata Kota pun Lama,” katanya.

Diaz Aza