MAGELANG (SUARABARU.ID) – Tim Penggerak PKK Kota Magelang kembali meluncurkan Program Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat (Ceting Emas) Tahap 2, sekaligus Diseminasi Ceting Emas Kecamatan Magelang Tengah di Gedung Wanita Kota Magelang, Selasa (23/1).
Ceting Emas Tahap 2 masih didukung Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 90 hari kedepan.
Ketua TP PKK Kota Magelang Niken Ichtiaty Nur Aziz menjelaskan, Program Ceting Emas merupakan upaya untuk mencegah sekaligus menekan angka stunting di Kota Magelang. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonsia (SSGI) tahun 2022, prevalensi balita stunting di kota ini sebesar 13,5 persen.
Menurutnya, Program Ceting Emas menjadi salah satu bentuk edukasi kepada orang tua baduta untuk dapat memberikan makanan yang bervariasi, untuk mencegah kebosanan makan pada anak.
‘’Targetnya angka stunting di Kota Magelang bisa turun menjadi 8,65 persen dari 13,5 persen. Sehingga anak-anak Kota Magelang cerdas, sehat dan meraih masa depan yang lebih baik,’’ terang Niken.
Manajer Eksekutif YDKK Anung Wendyartaka menerangkan, YDKK berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah, yakni pencegahan stunting. Di Kota Magelang, pihaknya telah bekerja sama dengan TP PKK dengan memberikan makanan tambahan bagi baduta, Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK), dan balita kurang/gizi buruk.
‘’Jadi kami ingin terlibat untuk ikut menangani pencegahan stunting di Indonesia. Kami dipertemukan dengan TP PKK Kota Magelang yang sudah punya Program Ceting Emas. Kami sudah terlibat sejak tahap 1 pada Agustus-Desember 2023 dan sekarang tahap 2,’’ ujarnya.
Bentuk dukungan berupa PMT 1 x makan untuk baduta stunting/kurang/gizi buruk senilai Rp 20.000 per anak, dan PMT untuk ibu hamil KEK senilai Rp 25.000 per orang. Menu PMT untuk baduta stunting/kurang/gizi buruk berbeda dengan menu untuk ibu hamil KEK.
‘’Tahap 2 ini kami menambahkan PMT untuk balita kurang/gizi buruk, karena asupan gizi anak sangat penting selepas stunting. Gizi berpengaruh pada perkembangan anak. Juga ibu hamil KEK, kalau tidak diintervensi akan melahirkan anak stunting,’’ papar Anung.
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz menambahkan, Program Ceting Emas adalah program pemberian asupan gizi yang terukur. Dia berharap program ini tidak berhenti atau hanya sesaat namun dilaksanakan terus menerus.
‘’Karena yang dilawan adalah kebodohan. Kalau bodoh itu kemiskinan dan pengangguran pasti mengikuti. Kita harus peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita,’’ ujar dokter spesialis penyakit dalam itu.
Dokter Aziz menyampaikan apresiasi kepada YDKK yang sudah ikut andil dalam penanganan pencegahan stunting di Kota Magelang. Nilainya bahkan mencapai hampir Rp 500 juta untuk Ceting Emas tahap 1 dan 2. (prokompimkotamgl)