SEMARANG (SUARABARU.ID) – Terdengar senandung shalawat yang dilagukan dan diiringi dengan qasidah berkumandang di peringatan perayaan Natal di Aula SMP Negeri 11 Kota Semarang, Jalan Karangrejo Tengah, Gajahmungkur, Kota Semarang Kamis (18/01/2024).
Kelompok qasidah yang beranggotakan siswa-siswi dan guru-guru SMP Negeri 11 tersebut melagukan shalawat dengan narasi lagu Sluku-sluku Bathok, Ilir-ilir dan Ya Lal Wathon, dengan semangat dan penghayatan maksimal.
Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Dra Dwi Astuti Indriyanti menyebut, konsep dalam peringatan Natal tersebut adalah toleransi, jadi melibatkan seluruh sumber daya sekolah dengan agama yang beragam dan ke depannya bisa saling mengisi dalam setiap kegiatan keagamaan.
“Saya mengangkat konsep toleransi ya. Dengan toleransi ini Saya yakin anak-anak akan mampu menghargai, menghormati dan saling memberi kasih sayang kepada teman-temannya di SMP 11 minimal, kemudian ke masyarakat luas. Ini sudah kami kembangkan sejak satu tahun lalu,” jelasnya.
“Saat ini kami mengajak, anak-anak dan Bapak Ibu Guru yang beragama Islam kami ajak, anak-anak OSIS dan Rebana melantunkan Shalawat Nabi di acara Natal ini, karena Saya meyakini semua agama mengajarkan hal baik. Kami tekankan bagaimana memberi damai dan menghargai orang lain, karena Tuhan mengajarkan hal kebaikan,” imbuhnya.
Dikatakan pula oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 11, dalam kegiatan bertoleransi itu tidak akan berhenti pada kegiatan saat ini saja, namun terus berkelanjutan dengan saling bergandengan tangan, saling membantu dan saling mengisi dalam setiap kegiatan keagamaan di lingkungan SMP Negeri 11.
“Ke depannya kami tetap melanjutkan toleransi ini tidak akan berhenti di sini. Harapannya, toleransi ini semakin meningkat dan warga sekolah menyadari, bahwa kita tidak hidup sendiri, namun berdampingan, sehingga dapat hidup dengan damai di sekolah dan sebagai generasi muda anak-anak dapat memahami inilah nilai-nilai Pancasila yang harus kita pertahankan dan kembangkan,” harapnya mengakhiri.
Apresiasi Kepala Dinas Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Dr Bambang Pramusinto memberikan apresiasi atas konsep toleransi yang digunakan SMP Negeri 11 dalam merayakan Natal, yang diikuti oleh seluruh siswa bersama wali siswa.
“Ya Saya mengapresiasi dengan konsep, yang menghidupkan suasana toleransi di SMP Negeri 11 dengan acara peringatan Natal ini. Karena memang toleransi ini menjadi salah satu tema konsep P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila),” jelasnya.
Selain itu, lanjut Bambang Pramusinto, munculnya bentuk kekerasan karena adanya intoleransi (hilangnya toleransi), sehingga dengan kemajemukan bangsa Indonesia khususnya di Kota Semarang, konsep toleransi yang jalankan SMP Negeri 11 tersebut, bisa dikemas dan dikembangkan sehingga dapat menjadi contoh sekolah lain.
“Saya rasa konsep ini sangat menarik ya, untuk bisa dikemas, dikembangkan dan syukur-syukur bisa dicontoh oleh sekolah-sekolah lain,” terang mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang ini.
Oleh sebab itu, imbuhnya, karena konsep toleransi menjadi salah satu tema P5, maka anak-anak didik harus diberi pengarahan dan diajari bahwa di sekitar mereka memang ada keberagaman, jadi mereka semua harus bisa saling menghargai dan saling berjejaring.
“Saya sampaikan, semua itu tidak ada yang sempurna, jadi harus saling menghargai, karena anak-anak inikan nantinya akan saling berjejaring, jadi harus saling menghargai, saling menolong. Karena yang menolong mereka ke depan itu ya teman-teman mereka sendiri,” pungkasnya.
Absa